Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus melanjutkan transformasi digital di seluruh lini bisnisnya, termasuk di bisnis Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Digitalisasi ini diharapkan semakin mempercepat proses bisnis sehingga memberi kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebagai bank dengan pangsa pasar terbesar di Tanah Air misalnya, tahun ini akan fokus mempercepat digitalisasi dan memperluas ekosistem KPR digital dengan menggandeng platform-platform digital.
Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN Setiyo Wibowo mengatakan, pengembangan ekosistem ini merupakan bagian dari strategi BTN untuk memperkuat posisinya sebagai bank mortgage terbesar di Asia Tenggara.
"Ekosistem yang kami bangun mulai dari penyediaan living, rental, pembelian dan penjuala produk-produk perumahan," katanya baru-baru ini.
Dari sisi layanan pembelian, BTN telah memiliki platform btnproperti untuk penyediaan rumah baru dan rumahmurahbtn untuk penyediaan rumah seken. Selain itu, bank pelat merah ini juga sudah menjalin kolaborasi dengan Lamud dan Pinhome.
Baca Juga: BTN dan Bank Mandiri Lanjutkan Pengembangan Digitalisasi Layanan KPR
Hingga akhir 2021, pengembang yang bergabung dengan platform Btnproperti sudah mencapai 3.159 dengan 4.326 proyek dan menawarkan lebih dari 10.000 listing properti. Setiyo bilang, platform ini mencatatkan 5,53 juta pengunjung dan memiliki 1 juta pengguna. Kredit yang sudha disalurkan BTN lewat platform ini telah mencapai Rp 756 miliar.
Sedangkan platform rumahmurahbtn mencatatkan pengunjung 766.000 tahun lalu dan mlayani 30.000 costumer. Rumah seken yang terjual dari platform ini mencapai Rp 180,7 miliar pada 2021.
Dari sisi layanan penjualan, BTN telah mengembangan fitur baru khusus developer pada platform btnproperti. Melalui layanan ini, BTN membantu pengembang dalam mengembangkan proyek perumahan, melakukan manajemen stok dan memantau kemajuan pemberian KPR kepada calon pembelinya.
Untuk layanan living, BTN telah memiliki layanan mobile banking yang akan membantu transaksi pembayaran dan telah meluncurkan platform BTN Smart Residence tahun lalu, yakni aplikasi yang menghubungkan pengelola residensi (perumahan atau apartemen) dan penghuni.
Dengan aplikasi Smart Residence, nasabah bisa melakukan pembayaran tagihan, iuran pengelolaan lingkungan, dan menjadi sarana komunikasi bersama antara pemilik dan pengelola properti.
Setiyo bilang, sudah ada 1.500 pengguna aplikasi ini terhitung sejak 10 Desember 2021. BTN memperkirakan setiap tahun bisa mencapai 6 miliar dengan nilai lebih dari Rp 1,8 triliun.
Baca Juga: Transaksi Digital di Bank Semakin Mendominasi
Dalam waktu dekat, BTN akan bekerjasama dengan platform jasa arsitek (Arsi Tag) untuk menyediakan layanan jasa arsitek.
"Bagi nasabah yang sudha punya rumah, kami menyediakan layanan apabila mereka ingin merenovasi atau mempercantik huniannya," jelas Andi Nirwoto, Direktur Operasi, Teknologi Informasi dan Digital Banking BTN.
Saat ini, BTN sudah memiliki layanan pembayaran digital lewat mobile banking. Namun, Andy bilang, BTN tahun ini juga akan memulai pengembangan BTN superapps yang akan bisa melayani semua kebutuhan nasabah mulai dari pembayaran, pendanaan dan kredit.
Pengembangannya saat ini sudah masuk tahap produksi sehingga pada akhir tahun nanti fasilitas superapps tersebut sudah mulai dilengkapi. "nanti layanan onboarding, searching perumahan dan transaksinya, semua dapat dilayani lewat superapps ini," pungkas Andy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News