Sumber: KONTAN | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Manajemen PT Bank Agro Tbk. menyatakan tidak tahu mengenai rencana masuk PT Garuda Capital Investama sebagai pembeli siaga (standby buyer) dalam penerbitan saham baru alias rights issue yang dijadwalkan berlangsung November nanti. "Sampai saat ini belum ada konfirmasi kepada kami," kata Sekretaris Perusahaan Bank Agro, Hirawan Nur Kustono, kemarin (19/10).
Garuda Capital, Senin (19/10), menyampaikan keinginan menjadi pembeli siaga rights issue Bank Agro. Lewat aksi itu, mereka mengincar posisi pemegang saham mayoritas Bank Agro. Dana yang disiapkan mencapai US$ 30 juta. "Ini bukti keseriusan kami mengembangkan bisnis jasa keuangan di Indonesia," kata Abraham Leo, Direktur Utama Garuda Capital.
Juru Bicara Garuda Capital, Antonius P., menyatakan pihaknya sudah menyampaikan penawaran resmi ke pemegang saham Bank Agro. "Mungkin saat ini kabar itu belum sampai direksi. Kami akan bertemu manajemen dalam waktu dekat," katanya.
Garuda Capital merupakan holding company dari sejumlah perusahaan di bidang aset manajemen, jasa broker, asuransi, teknologi informasi, dan properti. Subur Budhi Santoso, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, tercatat sebagai komisaris utama di perusahaan ini.
Kiprah terbaru Garuda Capital adalah mengakuisisi 100% saham PT Optima Karya Capital Management dan PT Optima Karya Capital Securities senilai US$ 10 juta. Dalam pembelian itu, mereka mengajak perusahaan investasi asal Abu Dhabi yang tidak disebut namanya.
Meski Garuda Capital sangat berhasrat masuk ke Bank Agro, Hirawan memastikan, para pemegang saham lama akan menggunakan hak membeli saham baru. "Apakah akan mereka jual lagi ke pihak lain, itu bukan urusan manajemen," paparnya. Saat ini, Dana Pensiun Perkebunan menguasai 96,1% kepemilikan Bank Agro.
Bank Agro menargetkan perolehan dana Rp 104,1 miliar dari rights issue. Sebanyak 70% dana akan digunakan untuk modal kerja dan 30% sisanya untuk mengembangkan jaringan teknologi informasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News