Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Dari angka akhir 2021 tersebut, sebanyak 2,3% sudah berstatus NPL dan 8,7% dalam kategori special mention. Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada sebelumnya mengatakan, pihaknya akan menekat NPL tahun ini di bahwa 3% dengan dengan memperkuat manajemen risiko.
Selain itu, BNI juga akan terus melakukan pencadangan. Pada akhir tahun, coverage ratio NPL BNI telah mencapai 233,38%.
Menurut Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan, dengan kondisi kenaikan harga minyak dan adanya ancaman inflasi saat ini maka sektor-sektor terdampak dari kondisi tersebut berpotensi mengalami kenaikan NPL.
"Saat ini tugas berat pemerintah adalah bagaimana mengendalikan inflasi di tengah kondisi pandemi ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News