CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.889   -101,00   -0,64%
  • IDX 7.256   -52,65   -0,72%
  • KOMPAS100 1.110   -7,42   -0,66%
  • LQ45 881   -5,85   -0,66%
  • ISSI 220   -1,29   -0,58%
  • IDX30 451   -3,14   -0,69%
  • IDXHIDIV20 542   -4,45   -0,81%
  • IDX80 127   -0,97   -0,76%
  • IDXV30 136   -1,36   -0,99%
  • IDXQ30 150   -1,20   -0,80%

Bank asal Indonesia bisa cicil modal di Malaysia


Senin, 05 Januari 2015 / 18:01 WIB
Bank asal Indonesia bisa cicil modal di Malaysia
ILUSTRASI. Usaha pengangkutan dan pengiriman kendaraan RBS Towing.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ada kabar gembira bagi bank yang akan melebarkan sayap ekspansinya ke negeri seberang. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, bagi perbankan nasional yang berniat membuka cabang di Malaysia, bisa mencicil modal yang diperlukan.

Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan 1 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mulya E. Siregar mengungkapkan, perbankan nasional yang merupakan bank berstatus Qualified ASEAN Bank (QAB), bisa mencicil modal untuk membuka kantor di Malaysia sebesar RM 300 juta selama minimal lima tahun.

"Untuk modal bisa dicicil, kami minta minimal selama lima tahun," kata Mulya di Gedung OJK, Jakarta, Senin (5/1).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Nelson Tampubolon menambahkan, keringanan untuk mencicil modal tersebut, tertuang dalam kesepakatan Heads of Agreement yang dilakukan antara OJK dan Bank Negara Malaysia (BNM). Meski begitu Nelson menjelaskan, dalam kesepakatan tersebut tidak disebutkan minimal dana pertama yang harus disetorkan perbankan nasional kepada otoritas perbankan Malaysia untuk pembukaan kantor.

Dalam kesepakatan tersebut, hanya disebutkan perbankan nasional yang ingin membuka cabang di negeri jiran Malaysia, bisa mencicilnya selama lima kali. Hitung-hitungan saja, bila modal yang diperlukan untuk membuka kantor cabang di Malaysia adalah sebesar RM 300 juta, maka perbankan nasional setidaknya harus merogoh kocek sebesar RM 60 juta per tahun selama lima tahun.

"Tidak disebutkan minimalnya berapa, tapi hanya disebut bisa dicicil selama lima kali untuk modal. Mungkin hitungannya bisa dibagi rata saja," jelas Nelson.

Nelson menyebutkan, otoritas tengah menyaring perbankan nasional yang akan berstatus sebagai QAB di Malaysia. Ia bilang, untuk sementara ini, telah ada tiga bank asal Malaysia yang diperhitungkan sebagai QAB diantaranya adalah CIMB Niaga, BII Maybank dan Maybank Syariah. Untuk itu, sebelum tiga bank lokal berhasil menancapkan kuku dan taringnya di negeri tetangga, maka wasit industri keuangan tidak akan mengizinkan bank asal Malaysia lainnya untuk membuka cabang di Indonesia.

"Maybank Syariah untuk sementara diperhitungkan sebagai QAB di Indonesia. Pokoknya sebelum bank asal Indonesia bisa beroperasi di Malaysia, maka bank asal Malaysia tidak diperbolehkan bertambah di Indonesia," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×