Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi keuangan digital terus berkembang pesat. Peningkatan tersebut didorong kemudahan sistem pembayaran digital serta akselerasi digital banking di masyarakat.
Peningkatan tersebut turut menopang bisnis perbankan. Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi digital banking meningkat hingga 20,82% yoy menjadi Rp 3.766,7 triliun pada Mei 2022.
Bank BNI misalnya, menorehkan pertumbuhan layanan BNI Mobile Banking. Hingga Mei 2022, pengguna BNI Mobile Banking mencapai 11,8 juta, atau meningkat 32% secara tahunan.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan, jumlah transaksi BNI Mobile Banking juga tumbuh agresif mencapai 33% yoy. Sementara nominal transaksi juga naik 23% yoy.
"Raihan ini merupakan cerminan dari upaya kami yang senantiasi melakukan penyempurnaan dan meningkatkan nilai tambah atas layanan yang diberikan melalui BNI Mobile Banking," terangnya, pekan lalu.
Baca Juga: Tingkatkan Penyaluran Kredit, Perbankan Terus Menjaga Likuiditas
BNI akan terus menghadirkan berbagai fitur inovatif berdasarkan kebutuhan pengguna, serta pengembangan teknologi baik untuk kebutuhan nasabah ritel maupun bisnis dengan mendukung transformasi layanan ke digital.
Tak berbeda, transaksi digital banking Bank DKI juga naik. Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini memaparkan, transaksi QRIS melalui JakOne Mobile Bank DKI dan JakOne Pay tumbuh 561% yoy menjadi Rp 15 miliar pada Mei 2022.
"Jumlah pengguna JakOne Mobile juga sudah mencapai 1,7 juta pengguna, dengan jumlah nominal transaksi mencapai Rp 1,3 triliun, serta volume transaksi mencapai 1,6 juta transaksi," terang Herry.
Untuk memperluas pembayaran digital, Bank DKI akan terus melakukan pengembangan terhadap produk dan layanan perbankan digital yang dimiliki Bank DKI melalui JakOne Community Apps.
Kehadiran layanan tersebut untuk mengakomodasi perubahan perilaku nasabah dan masyarakat yang semakin bergerak ke arah layanan digital. JakOne Community Apps merupakan layanan perbankan digital untuk mendorong inklusi keuangan serta pengembangan produk dan layanan digital.
Tak mau kalah, BSI juga menorehkan kinerja positif. Hingga Maret 2022, jumlah transaksi BSI Mobile naik 276% yoy menjadi 55,11 juta dan mendorong pendapatan berbasis komisi mencapai Rp 58,94 miliar.
Digital Strategic Partnership Group Head BSI Wijayanto menyebut, peningkatan tersebut tak terlepas dari pertumbuhan jumlah pengguna aktif BSI Mobile hingga 124% yoy menjadi 3,77 juta.
"Jumlah pengguna semakin meningkat karena perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun internet banking, yang secara keseluruhan lebih dari 96% nasabah sudah mulai digital savvy," terangnya.
BSI akan menghadirkan beyond banking dalam satu genggaman melalui BSI Mobile. Melalui fitur-fitur inovatif yang akan terus dikembangkan. Yakni biometric, transaksi yang lengkap, fitur islami, pelunasan haji dan pembayaran umrah, gadai dan pembiayaan emas serta QRIS.
Baca Juga: Akselerasi Digital Banking Telah Mendongkrak Bisnis Perbankan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News