Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank yang dikendalikan oleh investor asing optimistis menyambut tahun 2025. Bahkan sejumlah bank telah membeberkan target pertumbuhan kreditnya di tahun depan.
Optimisme ini salah satunya ditunjukkan oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon). Bank yang dikendalikan oleh MUFG Bank, Ltd asal Jepang ini, menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran dua digit pada tahun 2025 mendatang.
Direktur Keuangan Danamon, Muljono Tjandra menyatakan, optimisme tersebut didukung dengan seiring membaiknya kondisi ekonomi Indonesia, sehingga pihaknya optimistis tahun 2025 akan menjadi tahun yang lebih baik bagi industri perbankan.
Baca Juga: Biaya Tinggi Masih Akan Tekan Profitabilitas Bank
Hal ini terlihat dari kondisi ekonomi Indonesia yang menunjukkan peningkatan sebesar 4,95% yoy pada Kuartal III-2024 meskipun di tengah cuaca buruk dan tantangan global yang ada. Rasio kecukupan modal (CAR) perbankan juga tercatat sebesar 26,78%, dan rasio NPL yang terjaga rendah di level 0,78% pada periode yang sama.
“Pada tahun 2025, kami memproyeksikan pertumbuhan kredit perseroan tetap berada pada kisaran double digit sejalan dengan target pertumbuhan Regulator. Kami optimis dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan pada saat yang sama tetap menjaga likuiditas dengan baik untuk menopang pertumbuhan kredit,” ungkap Muljono kepada Kontan, Kamis ( 26/12).
Optimisme pertumbuhan kredit ini ditopang oleh keempat lini bisnis utama Danamon, yakni Enterprise Banking, SME Banking, Consumer Banking dan Adira Finance melalui tema-tema strategi yaitu Targeted Ecosystem, Unique MUFG Proposition, Data Analytics, dan Process Improvements, yang telah menunjukkan pertumbuhan kredit secara konsisten.
Danamon juga didukung oleh kekuatan ekosistem, pengalaman, dan keahlian global di bawah perlindungan ekosistem MUFG Group.
Baca Juga: Berikut Rencana Bisnis Bank Milik Investor Korea dan Jepang di 2025
Lebih lanjut, Danamon juga terus berkomitmen untuk tetap mengedepankan pengelolaan risiko yang lebih hati-hati, proaktif, serta meningkatkan inovasi dan transformasi digital. Upaya tersebut bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh nasabah dan memberikan kontribusi pada industri perbankan serta pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu PT Bank Permata Tbk (Permata Bank), bank yang dikendalikan oleh Bankong Bank asal Thailand ini, menargetkan kredit dapat tumbuh positif pada tahun 2025 mendatang.
“Pertumbuhan kredit Bank Permata saat ini (2024) sejalan dengan rencana bank yang telah disampaikan ke OJK. Untuk tahun 2025, Bank Permata memproyeksikan pertumbuhan kredit yang lebih baik, seirama dengan target pertumbuhan kredit Bank Indonesia di tahun 2025,” ungkap Rudy Basyir Ahmad, Direktur Keuangan dan Unit Usaha Syariah Permata Bank kepada Kontan, Kamis (26/12).
Meski tidak merinci berapa target pertumbuhan kredit pada tahun 2025, Rudy menyebut Permata Bank akan fokus dan konsisten dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.
Di sisi lain, dengan perkembangan kondisi geopolitik dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini, Bank Permata memprediksi tantangan likuiditas masih mungkin akan bertahan hingga semester I-2025.
Meski begitu Permata Bank selalu menjaga likuiditas Bank yang dituangkan dengan mengisi rasio likuiditas Basel III, LCR dan NSFR, jauh di atas batas minimum 100% dan juga rasio LDR yang terjaga sehat di kisaran 80% - 85%.
Baca Juga: Simak Rencana Bisnis Bank Milik Investor Korea dan Jepang di 2025
“Sebagai bagian dari Bangkok Bank, Permata Bank optimistis sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin dengan Bangkok Bank akan menjadi salah satu pendorong kinerja yang lebih baik di tahun 2025,” ungkap Rudy.
Lebih lanjut Rudy menyebut, serangkaian sinergi ini juga terefleksi pada saluran digital Permata Bank yang hadir dengan nama Permata ME dan Permata e-Business, yang menawarkan desain, kinerja, dan fitur yang lebih canggih untuk memberikan pelayanan perbankan yang paripurna bagi para nasabah.
Sementara PT Bank IBK Indonesia Tbk (IBK Indonesia) yang dikendalikan oleh Industrial Bank of Korea (IBK) ini menargetkan pertumbuhan kredit dapat meningkat menjadi sebesar Rp 13,89 triliun pada tahun 2025, dan menargetkan laba bersih sebesar Rp 220 miliar.
"Terkait penyaluran kredit pada tahun 2025, kami akan menyelaraskan dengan arah kebijakan ekonomi Presiden Prabowo. Kami akan fokus pada bisnis manufaktur dan kredit lokal,” ungkap Oh In Taek, Direktur Utama IBK Indonesia belum lama ini.
Lebih lanjut ia menyebut salah satu pendorong pertumbuhan Kredit IBK Indonesia di tahun depan masih tetap pada segmen kredit korporasi khususnya pada sektor industri manufaktur, dimana bank akan menyalurkan kredit sebanyak mungkin pada sektor ini.
Selain itu IBK Indonesia juga akan memperkuat layanan digital dan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing bank.
Selanjutnya: Hujan Lebat Diprediksi Bakal Guyur Jateng hingga Tahun Baru
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Dua Mingguan sampai 1 Januari 2025, Snack-Teh Celup Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News