Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Sebagai bagian dari transformasi digital tersebut, Bank Banten sudah memiliki satu direktur operasi dan transformasi. Transformasi digital tersebut akan langsung dibawahi direksi tersebut. Dari hasil PUT VI yang dilakukan di awal tahun lalu, sekitar 35% dananya telah dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi.
Bank Banten juga serius meningkatkan kualitas penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko melalui implementasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK).
Tahun lalu, perseroan membukukan CKPN Rp 821,577 miliar atau meningkat dari Rp 126,955 miliar pada akhir 2019. Di saat yang bersamaan, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Rasio (CAR) Bank Banten meningkar dari 9,01% pada 2019 menjadi 34,75% pada 2020.
Walaupun tahun lalu rugi Bank Banten meningkat, namun kualitas aset perseroan telah mengalami perbaikan. Dengan fokus menerapkan GCG dan managemen resiko ditambah dengan tranformasi digital yang akan dilakukan, Agus optimis kinerja perseroan sudah bisa positif tahun ini. "Dalam penyaluran kredit, kami fokus pada kredit konsumen pada PNS dan pensiunan," Pungkasnya.
Selanjutnya: Jelang penutupan, ini data terbaru jumlah pendaftar sekolah kedinasan 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News