Reporter: Roy Franedya |
JAKARTA. Bisnis perbankan tak lepas dari perkembangan teknologi. Demi menambah kenyamanan para nasabah bertransaksi, perbankan mengeluarkan layanan electronic channel, seperti internet banking atau mobile banking.
Khusus mobile banking, kini perbankan mempersenjatai diri dengan aplikasi untuk smartphone. Salah satunya, Bank Mandiri. Belum lama ini, bank BUMN tersebut meluncurkan Mandiri Mobile Banking. Layanan baru ini khusus untuk nasabah yang menggunakan BlackBerry.
Batas nominal limit transaksi Rp 20 juta per hari. Saat ini Bank Mandiri memiliki 9 juta - 10 juta nasabah.
Senior Vice President Electronic Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans, mengatakan, munculnya layanan tersebut karena semakin banyaknya pengguna smartphone dan kian bertambahnya pengguna layanan electronic banking. Untuk pengembangan layanan tersebut, Mandiri menginvestasikan dana sekitar US$ 1 juta-US$ 2 juta.
Hasilnya, jumlah orang yang bertransaksi di kantor cabang Bank Mandiri mulai menurun. "Melalui telepon meningkat tajam. Ke depan kami juga akan mengembangkan layanan serupa untuk iPhone, ponsel android dan Nokia high end," ujarnya, Senin (6/6).
Selain meningkatkan loyalitas nasabah, melalui layanan ini Bank Mandiri mengincar fee dari berbagai transaksi nasabah, seperti fee transfer, isi ulang pulsa, pembayaran tagihan. "Kami berharap, dengan layanan ini transaksi mobile banking naik menjadi 10 juta-12 juta transaksi setiap bulan," terang Rico.
Bank Mandiri menargetkan, pengguna aktif layanan mobile banking menjadi 1 juta, naik dibandingkan dengan tahun lalu yang sekitar 500.000 pengguna.
Bank lain yang gencar membuat layanan mobile banking adalah Bank Permata. Bank patungan Astra Internasional dan Standard Charterd Bank Indonesia ini menerbitkan aplikasi mobile banking Joy Living. Layanan ini untuk mendukung pertumbuhan transaksi antara 30%-40%.
Senior Vice President Head, Marketing and Brand Awareness Bank Permata Slamet Sudijono mengatakan, layanan teranyar Bank Permata ini lebih sebagai tren ke komunitas. Sebab menggunakan dua platform, yakni Facebook dan mobile application. Pada hari pertama, Slamet mengklaim, sudah ada 3.000 nasabah yang mengunduh aplikasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News