kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank besar fokus perkuat bisnis anak usaha tahun ini


Senin, 27 Januari 2020 / 22:14 WIB
Bank besar fokus perkuat bisnis anak usaha tahun ini
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang di salah satu bank di Jakarta, Jumat 14/6).


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank BUKU IV berniat untuk memperluas cakupan bisnis anak usaha tahun ini. Bukan hanya dari penambahan modal saja, penguatan bisnis anak usaha juga dilakukan lewat skema penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). 

PT Bank Mandiri Tbk misalnya yang punya rencana untuk mendorong anak usahanya yakni PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) untuk segera melantai di bursa.

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar menjelaskan pihaknya kini tengah mendalami hal tersebut. Ia berharap rencana ini bisa dilangsungkan pada tahun 2020. "Banyak hal yang kami pertimbangkan, nanti kita lihat," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (24/1) lalu.

Baca Juga: Bank pelat merah ramai terbitkan global bond tahun ini

Bank bersandi saham BMRI ini melanjutkan, pertimbangan tersebut salah satunya dengan menjadikan Mandiri Syariah ke kelompok BUKU IV lebih dulu sebelum IPO. Asal tahu saja, merujuk presentasi perusahaan Bank Mandiri, Mandiri Syariah memang telah mendapatkan suntikan modal dalam tiga tahun terakhir.

Walhasil, berkat upaya ini kinerja Mandiri Syariah pun kian membaik. Tercermin dari sisi return on equity (ROE) yang meningkat dari 8,2% di 2018 menjadi 15,7% di akhir 2019 lalu. Selain itu, kontribusi laba Mandiri Syariah juga cukup tinggi yakni menembus Rp 1,27 triliun atau naik 110,83% secara year on year (yoy) per akhir tahun 2019.

Royke juga tak menampik bahwa untuk memuluskan rencana IPO Mandiri Syariah, anak usahanya tersebut telah menggelar roadshow ke beberapa negara. Artinya, tak menutup kemungkinan kalau Mandiri Syariah bakal punya investor baru. "Kami ingin tahu apakah ada investor yang tertarik masuk ke perbankan syariah," terangnya.

Bukan cuma Mandiri Syariah saja, bank berlogo pita emas ini juga mengisyaratkan penambahan modal ke anak usaha lainnya. Namun, Royke ingin lebih dulu melihat rencana bisnis masing-masing anak usaha lebih dulu sebelum menyuntikkan modal tambahan. 

"Kalau memang butuh modal kami punya ruang untuk melakukan, karena perluasan bisnis tak hanya lewat akuisisi tapi juga perbesar anak usaha," sambungnya.

Sedikit berbeda, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyatakan rencana penguatan bisnis perusahaan antara lain dengan menambah jumlah anak usaha. 

Wakil Direktur Utama Bank BNI Herry Sidharta menerangkan pihaknya memang punya rencana untuk mengakuisisi bank kecil dari kelompok BUKU I dan II di tahun 2020 ini. Selain itu, rencana pembentukan anak usaha asuransi pun termasuk dari rencana.

Baca Juga: Begini strategi Bank BJB Syariah mengarungi bisnis di tahun 2020

Mengenai pembentukan bank, bank bersandi saham BBNI ini berniat untuk membentuk bank digital yang akan menyasar kredit. Menurutnya, segmen tersebut merupakan pasar baru yang tak bisa digarap oleh induk secara maksimal. "Kami memang punya secara digital, tapi kecil sekali. Arahnya memang digital dan konsumer," terang Herry.

Sejauh ini sudah ada tiga bank yang sudah dijajaki oleh BNI, namun ketiganya masih belum memenuhi syarat internal BNI terutama dari tingkat ROE.

Sudah lebih dulu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya telah menyuntik modal ke anak usaha barunya yakni PT Bank Royal Indonesia sebesar Rp 1 triliun. Tambahan modal ini tak lain untuk mendorong perusahaan tersebut masuk ke kelompok BUKU II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×