kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank bidik pertumbuhan DPK 13%-14%


Sabtu, 21 Oktober 2017 / 12:05 WIB
Bank bidik pertumbuhan DPK 13%-14%


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan sepertinya bakal terus mengekor dengan pertumbuhan kredit. Bank Indonesia (BI) mencatat DPK perbankan tumbuh 9,6% per Agustus 2017. Kondisi ini seirama degan pertumbuhan kredit sebesar 8,37% di bulan sama. 

Ke depan, perbankan memproyeksikan DPK akan mengarah ke pertumbuhan dua digit. Hal ini seiring dengan kenaikan permintaan kredit. 

Salah satunya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menargetkan DPK akan tumbuh di atas pasar. Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan, pihaknya membidik pertumbuhan DPK sebesar 13% hingga akhir tahun 2017. 

Artinya, bank berlogo 46 ini akan menghimpun DPK sekitar Rp 491 triliun di akhir tahun ini. Angka ini berasal dari perhitungan posisi DPK Rp 435,54 triliun di akhir tahun lalu. "Untuk dana murah juga tumbuh 13%. Sedangkan dana mahal sedang tidak difokuskan kesana," katanya, kepada KONTAN, Jumat (20/10). 

Sejauh ini, BNI telah menghimpun DPK sebesar Rp 480,53 triliun per September 2017. Angka ini naik 19,6% dibandingkan posisi Rp 401,87 triliun per Agustus 2016. 

Sumber dana BNI ini terdiri dari deposito sebesar Rp 190,51 triliun. Sedangkan dana murah menguasai 60% terhadap DPK yang terdiri dari tabungan Rp 161,26 triliun, dan giro Rp 128,74 triliun. 

Direktur Jaringan & Distribusi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Budi Satria mengatakan, pihaknya memiliki target DPK dapat tembus Rp 183 triliun hingga akhir tahun ini. Artinya, DPK tumbuh sekitar 14,37% dibandingkan posisi DPK Rp 160,19 triliun di akhir tahun lalu. 

Bank berkode saham BBTN ini mencatat pertumbuhan DPK sekitar 14% di September 2017 ini. Simpanan dana murah tercatat tumbuh baik dengan rincian tabungan tumbuh 27% dan giro tumbuh 19,47%. 

Sedangkan, simpanan deposito hanya tumbuh 6,6% sebab BTN tengah mengurangi penghimpunan dana mahal. "Kami masih berupaya mendorong pertumbuhan dana murah. Saat ini, porsinya masih sekitar 48% terhadap DPK," ucapnya. 

Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan menyampaikan, DPK tumbuh sekitar 10% di September 2017. DPK yang tumbuh setara dengan rata-rata perbankan ini karena CIMB Niaga mengalami kompetisi yang lumayan ketat untuk likuiditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×