Reporter: Mona Tobing | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Rencana pelepasan saham PT BNI Life oleh induk usahanya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berlanjut pada tahun ini. Kebijakan itu merupakan bagian dari restrukturisasi BNI Life yang berjalan sejak dua tahun lalu.
Saat ini, sebanyak 99,9% saham BNI Life menjadi milik Bank BNI. Yap Tjay Soen, Direktur Keuangan Bank BNI, mengisyaratkan pelepasan saham BNI Life tetap akan berlangsung. Namun ia masih enggan menyebut porsi saham yang akan dilepas. "Sekali maju tidak akan mundur," kata Yap, Kamis (7/2).
Sebenarnya, rencana penjualan saham BNI Life itu sudah berlangsung sejak tahun lalu. Kabarnya, pelepasan anak usaha itu juga sudah masuk ke rencana bisnis bank (RBB) BNI yang disampaikan ke Bank Indonesia (BI) sebelum tutup tahun 2012.
Yap pun pernah berujar agar divestasi ini bisa selesai pada tahun 2013. Namun, ketika hal itu dikonfirmasikan kembali, ia mengaku penjualan tersebut masih menunggu hasil konsolidasi. Ia pun masih merahasiakan investor yang akan membeli saham perusahaan asuransi jiwa tersebut.
Termasuk juga untuk porsi saham yang bakal dilepas, masih belum jelas. Namun, BNI ingin tetap menjadi pemilik mayoritas.
Kinerja moncer
Merunut dari kinerja perusahaan, bisa jadi divestasi bisa berlangsung tahun ini. Soalnya, kinerja BNI Life terus membaik. Tahun 2011, laba perusahaan ini jeblok menjadi Rp 5 miliar dari setahun sebelumnya Rp 11,5 miliar. Tahun 2012, total keuntungan bersih mencapai Rp 60 miliar, alias meningkat 11 kali lipat dibanding setahun sebelumnya. Pencapaian itu juga melebihi dari target yang hanya Rp 45 miliar.
BNI Life menyatakan, pertumbuhan laba karena keberhasilkan program revitalisasi produk BNI Life dengan menghilangkan 26 produk lama. Revitaliasi juga berlaku di jalur pemasaran dengan fokus pada jalur distribusi bancassurance alias penjualan produk asuransi melalui perbankan. Dalam hal ini, mereka memanfaatkan keberadaan induk usahanya, Bank BNI yang sudah memiliki jaringan di seluruh Indonesia.
Keberhasilan BNI Life berinvestasi juga turut mendongkrak laba. Lihat saja pendapatan investasi tumbuh 27,7% menjadi Rp 141,7 miliar. Lalu, unit usaha syariah (UUS) juga semakin diminati nasabah.
Pendapatan ujrah atau pengelolaan premi syariah tumbuh 91,9% menjadi Rp 24,8 miliar. Walhasil, meski premi BNI Life hanya naik dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 1,2 triliun, laba bisa melonjak.
"Tahun ini, kami menargetkan perolehan premi mencapai Rp 1,5 triliun," kata Junaedy Ganie, Direktur Utama BNI Life, saat paparan kinerja, Kamis (7/2).
Untuk mencapai target tersebut, manajemen BNI Life bakal memperbanyak jaringan bancassurance. Namun manajemen masih merahasiakan bank yang bakal bekerjasama.
Manajemen BNI Life juga akan menambah jaringan dengan membuka 100 outlet baru. Dari sisi produk, sbakal ada 10 produk asuransi baru yang akan dipasarkan pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News