kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank BRI catatkan laba bersih Rp 16,3 triliun secara bank only di semester I 2019


Kamis, 01 Agustus 2019 / 16:03 WIB
Bank BRI catatkan laba bersih Rp 16,3 triliun secara bank only di semester I 2019


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dalam laporan keuangan bulan Juni 2019 yang diunggah dalam laman resminya menunjukkan laba bersih mencapai Rp 16,3 triliun.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan bulan Juni 2018 yang mencapai Rp 14,55 triliun atau tumbuh 12,01% secara year on year (yoy).

Baca Juga: OJK kembali semprit AJB Bumiputera, kali ini karena tak setor laporan keuangan

Adapun, penopang pertumbuhan kredit tersebut antara lain bersumber dari pendapatan bunga yang naik 12,1% yoy menjadi Rp 57,43 triliun. Selain itu, pendapatan operasional selain bunga BRI juga tumbuh tinggi 14,79% yoy menjadi Rp 20,6 triliun.

Kendati pendapatan bunga dan operasional tumbuh tinggi, pada kenyataannya pendapatan bunga bersih alias net interest income (NII) bank terbesar di Tanah Air ini hanya tumbuh 4,79% yoy saja menjadi Rp 38,7 triliun.

Penyebabnya tak lain, pada periode Juni 2019 total beban bunga BRI melesat naik 31,72% yoy menjadi Rp 18,73 triliun. Beban bunga yang meningkat ini bisa jadi dikarenakan adanya upaya pemupukan dana pihak ketiga (DPK) BRI hingga semester I 2019 untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.

Baca Juga: Pendirian Jiwasraya Putra masih menunggu restu dari OJK

Tercatat total DPK bank bersandi saham BBRI (anggota indeks Kompas100) ini meningkat sebanyak 12,78% yoy dari Rp 766,63 triliun di Juni 2018 menjadi Rp 898,47 triliun.

Nah, dari jumlah tersebut terlihat simpanan berjangka alias deposito tumbuh sangat deras mencapai 15,1% secara tahunan menjadi Rp 371,28 triliun. Lebih tinggi dibandingkan dana murah (CASA) yang tumbuh 11,2% yoy menjadi sekitar Rp 527,19 triliun per Juni 2019.

Wajar kalau BRI cukup aktif dalam menjaring DPK sebagai kebutuhan likuiditas, sebabnya pada Juni 2019 lalu secara bank only perseroan berhasil mencatatkan kredit Rp 844,95 triliun naik 11,32% dari capaian tahun sebelumnya Rp 758,96 triliun.

Baca Juga: Pencadangan naik untuk penerapan PSAK 71, laba Bank Sampoerna turun

Berkat penyaluran kredit tersebut, total aset BRI per bulan Juni 2019 berhasil mencapai Rp 1.220,69 triliun atau tumbuh 11,23%. Artinya, BRI masih tercatat sebagai perusahaan bank dengan aset tertinggi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×