kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Bank BRI mencatat fee based income tumbuh tinggi di Kuartal I 2020


Rabu, 20 Mei 2020 / 09:42 WIB
Bank BRI mencatat fee based income tumbuh tinggi di Kuartal I 2020
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia (BRI): Suasana Bank Rakyat Indonesia (BRI), salah satu saham bluechip murah. KONTAN/Baihaki/18/6/2015


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih berhasil mencatatkan pertumbuhan cukup signifikan pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) sepanjang kuartal I 2020 meskipun Covid-19 sudah menekan perbankan sejak Maret.

FBI bank pelat merah ini meningkat 32,6% year on year (YoY) di triwulan pertama menjadi Rp 4,1 triliun. Padahal di periode yang sama tahun lalu hanya tumbuh 16,6%.

Pertumbuhan FBI ditambah dengan kenaikan recovery income sebesar 19,8% bikin total pendapatan non-bunga BRI tumbuh signifikan di tiga bulan pertama itu yakni sebesar 50,8%.

Baca Juga: Restrukturisasi kredit Bank Rakyat Indonesia (BBRI) gede, analis pangkas target

Namun, Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan memperkirakan FBI tahun ini akan melambat. Pertumbuhan FBI perseroan diprediksi hanya akan tumbuh satu digit.

"Dampak pandemik covid-19 yang akan mulai terasa di triwulan 2. Itu makanya kuartal I masih tumbuh signifikan," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (19/5).

Ia menjelaskan, FBI yang berasal dari transaksi trade finance dan transaksi yang terkait dengan bisnis internasional akan menurun di tengah perlambatan ekonomi dunia yang diakibatkan Covid-19.

Begitupun dengan fee yang berasal dari administrasi kredit akan turun sejalan melambatnya pertumbuhan pinjaman.

Hanya saja, fee BRI yang terkait dengan transaksi e-channel akan meningkat seiring dengan pembatasan kegiatan di luar rumah. Transaksi perbankan akan lebih banyak melalui e-channel, baik lewat ATM, internet banking maupun mobile banking.

Pada triwulan pertama itu, pertumbuhan FBI BRI memang didorong oleh transaksi e-channel dengan pertumbuhan hingga 92,9% dari Rp 870 miliar menjadi Rp 1,67 triliun.

Baca Juga: Mudahkan ibadah dari rumah, BRI hadirkan layanan pembayaran zakat secara online

Alhasil, e-channel ini jadi kontributor terbesar FBI perseroan dengan porsi 41%. Padahal kuartal I tahun lalu porsinya baru 28%. Lalu diikuti administrasi kredit yang tumbuh 23,4%, dan administrasi deposit tumbuh 4,1%,

Pada periode yang sama tahun lalu, kontributor utama pertumbuhan FBI BRI masih dari trade finance dan bisnis internasional dengan pertumbuhan 63,1%. Sedangkan pada triwulan pertama tahun ini, bisnis tersebut hanya tumbuh 10,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×