Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi meningkatkan transaksi non-tunai atau cashless, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menggandeng merchant-merchant untuk melakukan penandatanganan program kerja sama di tahun 2018 ini. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Direktur Konsumer BRI, Handayani beserta Direksi dari merchant rekanan BRI.
Handayani menjelaskan, program kerja sama promo kartu debit, kredit dan e-pay BRI dengan merchant diharapkan dapat mendorong peningkatan transaksi di mesin electronic data capture (EDC) BRI yang telah terpasang di merchant rekanan dan merchant e-commerce skala nasional.
“Hingga akhir Desember 2017 jumlah EDC merchant BRI sudah sekitar 138.000 mesin dengan jumlah pengguna total kartu sebanyak 66,4 juta kartu yang terdiri dari 56,2 juta kartu debit dan 1,4 juta kartu kredit serta 8,8 juta kartu uang elektronik Brizzi,” ungkap Hanny sapaan akrabnya saat ditemui di acara Merchant Signing Ceremony, Senin (12/3).
Hanny menjelaskan, dari sisi tren transaksi di EDC pun jumlahnya terus meningkat. Tercatat, pertumbuhan sales volume EDC BRI pada tahun 2017 sebesar 51,8% year on year (yoy).
Adapun, transaksi kartu debit, kredit dan Brizzi tahun 2017 di EDC merchant sudah sekitar Rp 45 triliun. Tahun 2018 targetnya bisa dua kali lipat yakni Rp 80 triliun. Saat ini mayoritas transaksi masih didominasi oleh kartu debit karena jumlahnya yang banyak yakni 52 juta kartu.
Pun, dengan ini pihaknya ingin meningkatkan fee based income BRI, karena ini merupakan potensi fee based yang cukup besar bagi BRI dari volume transaksi.
Sekadar informasi, besaran fee yang didapat kurang lebih dari kartu yang berbasis gerbang pembayaran nasional (GPN) fee based yang dapat diraih tarif nya 1% untuk kartu kredit dan kartu debit 0,15%. Serta untuk non GPN dari kartu kredit sebesar 1,6%.
“Kita inginnya bertumbuh fee based dari merchant dapat tumbuh 25% yoy,” jelas Hanny.
Menurutnya, saat ini sudah ada sekitar 40 ribu merchant yang digandeng oleh BRI. Kedepannya Hanny berharap akan terus ditambah hingga 20% dari jumlah saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News