Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit lewat skema sindikasi di tanah masih mengalir deras. Bank-bank kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV merajai pemberian kredit secara patungan hingga kuartal III 2019.
Berdasarkan data Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan, bank yang menduduki urutan teratas dalam kredit sindikasi diantara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT CIMB Niaga Tbk, Sumitomo Mitsui Financial, dan BCA.
Pemimpin Unit Bisnis Sindikasi BNI Rommel Sitompul mengungkapkan, sepanjang Januari-September 2019, pihaknya telah mengikuti 21 proyek sindikasi dengan total nilai mencapai Rp 125,9 triliun. Capaian itu melonjak 60% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Adapun kontribusi BNI dalam sindikasi itu sekitar 31%. Jika dihitung maka nilainya mencapai Rp 39 triliun. “Partisipasi BNI ini meningkat 52% dari periode yang sama tahun lalu. Dan capaian hingga September tersebut sudah melampaui target kami tahun ini,” ungkap Rommel pada Kontan.co.id, Rabu (16/10).
Baca Juga: Kementerian BUMN meminta RUPSLB Bank Tabungan Negara (BBTN) ditunda
Rommel melihat potensi pembiayaan sindikasi di triwulan keempat ini masih besar. Menurutnya, peluang itu ada di sektor infrastruktur jalan tol, manufaktur, perdagangan dan konstruksi.
Berdasarkan data Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan yang diakses pada Senin (14/10), BNI masih menduduki urutan pertama dalam penyaluran kredit sindikasi baik sebagai mandated lead arranger ataupun sebagai bookrunner.
Dari sisi mandated lead arranger, per September 2019, BNI tercatat ikut dalam 20 proyek sindikasi dengan partisipasi sebesar US$ 2,29 miliar dalam sindikasi itu atau sekitar Rp 32,5 triliun. Sementara itu, perseroan berperan sebagai bookrunner di 14 proyek dengan partisipasi senilai US$ 1,82 miliar.
Adapun kredit sindikasi yang diikuti BNI diberikan pada perusahaan energi Tamaris Hydro, Perusahaan Tol JTD Jaya Pratama, Sinar Tambang Arthalestari, Jasa Marga Probolinggo, Perusahaan Gula Rejoso Manis Indo, Jalin Pembayaran Nusantara, Cemindo Gemilang, Jasamarga Kunciran Cengkareng, dan Pt dua Cahaya Anugerah.
Baca Juga: Bank Negara Indonesia (BBNI) optimalkan penyaluran kredit mikro lewat Agen46
Kemudian sindikasi ke Krakatau Steel, Cimanggis Cibitung Tollways, Solo Ngawi Jaya, Pertamina, Semen Indonesia, Kerinci Merangin Hydro, Trans Marga Jateng, J Resources Nusantara, dan Bukit Makmur Mandiri.
Posisi kedua sebagai mandated lead arranger diisi oleh Bank Mandiri yang turut dalam 23 proyek sindikasi dengan partisipasi sebesar US$ 2,12 miliar atau sekitar Rp 30,2 triliun.