Reporter: Adrianus Octaviano, Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, Analis PT Rumah Para Pedagang Kiswoyo Adi berpendapat bahwa lebih baik perlu bersabar untuk menunggu implementasi dan regulasi dari pelaksanaan Koperasi Desa Merah Putih ini.
Menurutnya, belum jelas juga koperasi-koperasi seperti apa yang akan diberikan pembiayaan oleh bank BUMN.
Ia melihat bisa jadi penugasan ini hanya diberikan ke bank-bank BUMN yang spesialis di segmen tersebut. Dalam hal ini, ia mencontohkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang memang selama ini fokus ke segmen UMKM.
Baca Juga: Ramai Ajakan Penarikan Dana dari Bank BUMN, Ini Tanggapan OCBC NISP
Oleh karenanya, Kiswoyo menilai bahwa regulasi dan implementasi yang bakal dibuat oleh pemerintah akan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan dari masing-masing bank BUMN.
“Tunggu regulasi dan rincian pelaksanaannya karena biasanya proses sampai rincian pelaksanaannya bisa makan waktu lebih dari satu tahun,” ujarnya.
Sejalan dengan apa yang disampaikan Dody, Direktur SME & Retail Funding PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Muhammad Iqbal bilang BTN akan mendukung berbagai program pemerintah seperti Koperasi Desa Merah Putih.
Menurutnya, dukungan skema kerjasama Koperasi Desa untuk penyaluran kredit UMKM akan meningkatkan kesempatan UMKM dalam mendapatkan modal dan mengembangkan usahanya, serta secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM.
Baca Juga: Tugas Berat Bank BUMN di Awal Pemerintahan Prabowo Subianto
“Pada prinsipnya BTN dalam menyalurkan kredit selalu memegang prinsip kehati-hatian, sehingga pengembangan proses bisnis dan analisa risiko secara komprehensif akan terus dilakukan sesuai dengan skema program pemerintah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
