kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Bank BUMN berambisi kredit tumbuh di atas 12%


Rabu, 09 Agustus 2017 / 12:05 WIB
Bank BUMN berambisi kredit tumbuh di atas 12%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Bank BUMN percaya diri menargetkan kredit tumbuh di atas rata-rata pada paruh kedua tahun 2017 ini. Segmen kredit yang menjadi andalan bank berplat merah dalam menyalurkan kredit adalah infrastruktur.

Sebut saja, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri Tbk membidik pertumbuhan kredit dua digit di semester II-2017. Adapun, kedua bank milik pemerintah ini mencetak pertumbuhan kredit di atas industri pada semester I-2017. BNI mencatat kredit tumbuh 15,4% dan Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit 11,6%.

Direktur Keuangan dan Risiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo menyampaikan, pihaknya mengincar kredit tumbuh 17% di akhir tahun ini. Artinya, realisasi kredit akan mencapai Rp 482,24 triliun di akhir tahun ini dari perhitungan pencapaian kredit senilai Rp 412,17 triliun di akhir tahun lalu.

Bank berlogo 46 ini menilai permintaan kredit pada semester II akan datang dari dua sektor yakni infrastruktur dan agribisnis. Khusus untuk kredit infrastruktur akan berasal dari permintaan kredit di sektor konstruksi dan pembangkit listrik yang merupakan proyek dari pemerintah.

Sedangkan, untuk sektor agribisnis mayoritas berasal dari perkebunan. Menurut Rico ada beberapa sektor lain yang akan menyumbang pertumbuhan kredit semester kedua diantaranya konsumer, properti dan manufaktur. Harapannya, dengan target kredit yang tinggi dapat mencapai target pertumbuhan laba sebesar dua digit di akhir tahun ini.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto menuturkan, pihaknya mengincar kredit tumbuh 12%-13% di akhir tahun 2017. Dengan asumsi tersebut maka realisasi kredit mencapai sekitar Rp 741,44 triliun-Rp 748,06 triliun di akhir tahun ini dari perhitungan pencapain kredit Rp 662 triliun di akhir tahun lalu.

Penopang kredit di paruh kedua adalah korporasi, komersial dan mikro. "Kedepan, Bank Mandiri akan melakukan diversifikasi segmen dan portofolio bisnis terkait kredit," kata Sulaiman, Selasa (8/8).

Direktur Bank Mandiri Hery Gunardi menambahkan, beberapa sektor seperti konsumer akan tumbuh 20% di tahun ini. Target yang tinggi tersebut tercermin dari realisasi kredit konsumer tumbuh 20% atau menjadi Rp 91,3 triliun di semester I-2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×