kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bank BUMN minta setoran dividen turun


Selasa, 09 Desember 2014 / 10:12 WIB
Bank BUMN minta setoran dividen turun
ILUSTRASI. Froggy Floating Castle di BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.


Reporter: Adhitya Himawan, Dea Chadiza Syafina, Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank-bank pelat merah berharap pemerintah menurunkan rasio dividen (dividend payout ratio) tahun depan. Bank yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Negara (Himbara) kompak mengusulkan rasio dividen di kisaran 20%.

Djarot Kusumajakti, Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Bank Rakyat Indonesia (BRI) menilai, pengurangan setoran dividen kepada pemerintah bakal membantu bank berekspansi sekaligus menambah modal. Menurut dia, besaran ideal setoran dividen sebanyak 20% dari total laba.

"Kalau turun dari 30% menjadi 20%, ada selisih 10% yang bisa digunakan untuk penambahan modal dan ekspansi usaha. Tentu ada multiplier effect-nya," ujar Djarot, Senin (8/12). 

Sebagai gambaran, target laba BRI tahun 2014 sebesar Rp 23 triliun. Andai dividen turun 10%, BRI memiliki dana segar Rp 2,3 triliun.

Dalam kesempatan sama, Hulmansyah, Direktur Keuangan Bank Tabungan Negara (BTN) mengungkapkan, rasio setoran dividen sebesar 20% dari laba merupakan level nyaman bagi bank BUMN. "Dividend payout ratio di level 20% cukup nyaman agar permodalan tambah baik," imbuh dia.

Kompak, Gatot M. Suwondo, Direktur Utama Bank BNI, menyampaikan, salah satu langkah strategis memperkuat modal adalah melalui pengurangan pembayaran dividen kepada pemerintah. “Kisaran dividend payout ratio idealnya antara 20%-25%,” kata Gatot.

Masih dihitung
Dalam tempo empat tahun belakangan, pemerintah selaku pemegang saham mayoritas bank pelat merah, mematok setoran dividen di kisaran 20%-35%. Rasio setoran dividen paling rendah yakni sebesar 20% terjadi pada tahun 2011 (lihat tabel).

Contoh, BNI menyetor dividen sebesar 30% atau Rp 2,7 triliun dari total laba bersih tahun 2013 yang sebesar Rp 9,05. Pada periode sama, modal inti (tier 1) BNI sebesar Rp 41,06 triliun dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 15%. 

Asal tahu saja, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015, pemerintah menargetkan setoran dari dividen bank pelat merah senilai Rp 8,8 triliun, dari sebelumnya Rp 10,3 triliun. Tapi, saat ini pemerintah masih menghitung besaran rasio dividen bank BUMN.

Rasio dividen bank BUMN memang terbilang tinggi. Sebagai perbandingan, rasio dividen Bank Central Asia (BCA) sebesar 20,59% atau senilai Rp 2,9 triliun dari total laba bersih Rp 14,25 triliun pada tahun 2013. 

Rasio ini turun dari tahun 2012 yang 23,9% dari laba. Tahun ini, BCA telah memberikan dividen interim Rp 50 per saham. "Dividen final baru akan ditetapkan pada April 2015," ujar Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA.       

Rasio pembagian dividen bank BUMN (dalam %)

Tahun Buku Bank Mandiri BRI Bank BNI Bank BTN
2013 30 30 30 30
2012 30 30 30 30
2011 20 20 20 20
2010 35 20 30 30
Sumber: riset KONTAN      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×