Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Sosial akan mulai menyalurkan bantuan sosial berupa beras sejahtera (rastra) dalam bentuk non-tunai mulai 14 Januari 2017 mendatang. Menurut Direktur Program Elektronifikasi dan Inklusi Keuangan Bank Indonesia (BI) Pungky Purnomo Wibowo saat ini bank yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial non-tunai baru bank BUMN (Himbara).
Bank tersebut antara lain PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).
Pungky menambahkan, skema penyalurannya antara lain melalui agen Laku Pandai dan agen Laku Pandai (LKD) dengan jumlah target penyaluran kepada 1,4 juta jiwa pada tahun ini.
"Tahun ini kita masuk ke beras sejahtera, nantinya akan disalurkan ke 1,4 juta jiwa di 44 kota. Semuanya melalui agen perbankan dan pakai e-money (kartu Merah Putih)," kata Pungky, Jumat (6/1).
Pungky menambahkan, penyaluran bantuan sosial beras sejahtera akan lebih difokuskan kepada agen khusus sembako dengan total agen sebanyak 9.427 agen. "Ada agen khusus untuk rastra yaitu agen sembako atau traditional merchant supaya lebih terfokus," tambah Pungky.
Asal tahu saja, berdasarkan catatan Bank Indonesia saat ini jumlah agen LKD sudah sebanyak 114.000 agen per akhir Desember 2016. Sementara hingga pertengahan bulan Desember lalu jumlah agen Laku Pandai yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia berjumlah 160.489 agen.
Sementara itu, Senior Executive Vice President IT BNI Dadang Setiabudi menyebut dalam penyaluran bansos ini, Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) tidak memungut biaya apapun. "Kita (Himbara) tidak menarik fee, biaya admin, biaya transaksi maupun biaya kartu. Murni sebagai penyalur bansos," kata Dadang kepada KONTAN, Minggu (8/1).
Adapun jumlah dana bansos yang disalurkan perbulan sebesar Rp 110.000 per-bulan untuk satu penerima. Sebagai tambahan informasi, berdasarkan APBN 2017 pada tahun ini total anggaran program bantuan pangan (non tunai/voucher) yang akan diuji coba di 44 kota adalah sebanyak Rp 19,7 triliun.
Nantinya, penyaluran dana ini dilakukan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang diterbitkan oleh BNI dan tiga bank plat merah lain. "Penerima kartu ini dapat mencairkan dana ini hanya di lokasi agen yang ditunjuk," tambah Dadang. Adapun saat ini, BNI telah merangkul sedikitnya 31.000 agen hingga akhir tahun 2016 yang dinamai agen46.
Secara terpisah, Kepala Divisi Usaha Kecil BNI Anton Siregar menyebut meski bank yang dilibatkan tidak diperkenankan memungut biaya, bank BUMN bisa memperluas jaringan nasabah lewat penerbitan kartu. "Tidak ada pungutan biaya, tapi bank akan dapat banyak tambahan customer base dari situ," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News