Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) masih menikmati perolehan laba bersih pada paruh pertama tahun 2017. Laba bersih berasal dari penurunan beban bunga karena porsi dana murah lebih besar terhadap dana pihak ketiga (DPK).
Sedangkan perolehan utama bank dari pendapatan bunga kredit tumbuh lambat karena penyaluran kredit BPD belum melesat di tengah kenaikan risiko kredit.
Misalnya, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur Tbk mencatat laba bersih naik 31,57% di semester I-2017. Penopang laba bersih adalah beban bunga turun 14,37% dan provisi turun hingga 60,19%.
Meski begitu, pendapatan bunga Bank Jatim turun 2,14% pada paruh pertama karena kredit hanya naik 4,15%. "Kami semakin hati-hati menyalurkan kredit," kata Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha kepada KONTAN, Selasa (1/8).
PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) juga mencatat kenaikan laba bersih sebesar 12,55% per semester I-2017. Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan optimistis mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 6,6 triliun hingga akhir tahun 2017.
Kendati kredit hanya tumbuh satu digit di paruh pertama 2017, Direktur Keuangan BPD DKI Sigit Prastowo yakin, memasuki semester II ini kredit Bank DKI akan tumbuh lebih cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News