Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bunga simpanan yang tinggi menjadi strategi bank-bank digital dalam menghadapi persaingan mengimpun dana pihak ketiga (DPK). Belum lagi pengetatan likuiditas yang membayangi industri perbankan justru membuat persaingan makin sengit.
Era bunga tinggi juga telah membuat sejumlah bank digital ikut mengerek tingkat bunga simpanan depositonya tahun lalu. Seperti PT Bank Jago Tbk yang tahun lalu menaikkan bunga depositonya sebesar 25 bps.
Saat ini rata-rata bunga simpanan deposito bank digital berada di kisaran 5% sampai 6% per tahunnya. Bahkan ada yang menawarkan bunga lebih tinggi di atas 8% per tahunnya seperti PT Krom Bank Indonesia Tbk.
Tingkat bunga tersebut melewati rata-rata bunga simpanan yang ditawarkan oleh bank-bank umum di jajaran KBMI 4 seperti BCA dan Bank Mandiri yang menawarkan bunga deposito sebesar 2% sampai 3% per tahunnya.
Baca Juga: Incar Kinerja Tumbuh di 2024, Simak Strategi Adi Sarana Armada (ASSA)
Meksi menggiurkan, namun perlu diketahui rata-rata bunga bank digital tersebut tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), karena melewati batas tingkat bunga penjamin yang ditentukan yakni 4,25%. Adapun bank yang menawarkan bunga deposito dengan ketentuan tersebut adalah BCA Digital, yang menawarkan bunga deposito 4% per tahunnya.
Di sisi lain, bunga tinggi yang ditawarkan justru menjadi daya tarik bagi nasabah untuk menyimpan dananya di bank digital. Ini juga yang membuat sejumlah bank digital tetap optimitis untuk menjaring lebih banyak dana dari nasabahnya tahun ini.
Bunga Bank Digital
Korm Bank menjadi bank digital yang menawarkan bunga simpanan paling tinggi di antaran bank lainnya. Dilansir dari website Krom Bank, bunga deposito yang ditawarkan hingga 8,75% per tahunnya, sementara untuk tenor tiga bulan, bunga deposito yang ditawarkan berkisar 7,5%.
Di posisi kedua ada PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) atau BNC melalui deposito Neo WOW menawarkan bunga mulai dari 5% hingga 8% per tahunnya, dan untuk tenor tiga bulan bunga yang ditawarkan sebesar 7%.
Baca Juga: Penjualan Asuransi Lewat Bank Masih Akan Tumbuh di Tahun Depan
Selanjutnya adapun deretan bank digital yang menawarkan bunga deposito 6% per tahun adalah Superbank, Allo Bank Indonesia, dan Seabank. Sementara Bank Jago, Jenius by BTPN, Bank Raya, Bank Saqu menawarkan bunga deposito 5% per tahunnya.
Optimisme Bank Digital Menjaring DPK
Melihat laporan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akhir November tahun lalu, rata-rata tingkat bunga deposito rupiah seluruh bank telah naik 7bps ke level 4,04%, ini merupakan upaya bank dalam menjaga pertumbuhan DPK.
Meski begitu, kenaikan bunga deposito bank umum masih berada dalam batas aman, karena tidak melewati batas tingkat bunga penjaminan simpanan.
Di sisi lain, meski era suku bunga tinggi belum berakhir, sejumlah bank digital memproyeksikan belum akan melakukan kenaikan bunga simpanan lagi tahun ini.
Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama BNC Aditya Windarwo mengatakan tahun ini belum ada rencana untuk menaikkan lagi besaran bunga simpanan, Meski begitu pihaknya akan terus menawarkan produk-produk keuangan yang menguntungkan bagi nasabah sebagai bentuk implementasi dari nilai yang diemban perseroan, yaitu Prosperous untuk memberikan keuntungan lebih bagi nasabah.
"Hingga kini, kami belum berencana untuk mengubah besaran bunga yang diberikan akan tetapi BNC akan terus memonitor besaran bunga simpanan secara berkala," kata dia kepada Kontan, Sabtu (13/1).
Di tahun ini, Aditya menyebut BNC akan berupaya untuk meningkatkan DPK, khususnya dengan mengerek porsi dana murah (CASA) untuk menjaga biaya dana atau cost of fund (CoF).
Baca Juga: Tawarkan Bunga Tinggi, Bank Digital Optimis Targetkan Pertumbuhan DPK Tahun Ini
Salah satu strategi yang ditempuh BNC yakni dengan melakukan edukasi dan promosi terkait produk-produk unggulannya seperti tabungan Neo NOW dan deposito Neo WOW.
Lebih lanjut, BNC juga akan memperluas segmen dengan melayani nasabah korporasi untuk meningkatkan pertumbuhan dana di rekening giro serta menawarkan cash management dan payroll.
Per November 2023, himpunan deposito BNC tercatat sebesar Rp10,35 triliun, lebih besar dari himpunan tabungan Rp3,34 triliun.
Senada, PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga optimis dapat menjaga pertumbuhan DPK tahun ini agar dapat selaras dengan tren pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya, dengan didorong oleh ekosistem digital yang telah berjalan.
Direktur Kepatuhan & Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun mengatakan, dengan kolaborasi bersama mitra strategis seperti GoTo melalui produknya Gopay Tabungan by Jago menjadi cara yang efektif untuk menumbuhkan bisnis lebih cepat, efisien, dan berkelanjutan (sustainable).
"Ke depan kami akan memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada maupun memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru untuk terus memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah," kata dia, Jumat (12/1).
Sementara itu PT Allo Bank Indonesia Tbk menargetkan DPK dapat tumbuh double digit di tahun ini. Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengatakan hal ini akan didorong oleh perekonomian Indonesia yang kuat dan peluang potensi jumlah penduduk underbanked/unbanked yang masih sangat besar.
Baca Juga: Strategi Bank Neo Bidik Target Pertumbuhan Rasio Dana Murah 30% dari DPK pada 2024
Belum lagi pengembangan bisnis dan jumlah pengguna smartphone akan meningkatkan kecepatan adopsi teknologi di Indonesia, sehingga ini menjadi peluang besar bagi bank digital.
Indra menyebut strategi Allo Bank untuk terus tumbuh adalah dengan terus mengembangkan solusi perbankan yang sederhana dan berdampak bagi semua aspek kehidupan nasabah.
Adapun tahun lalu Allo Bank baru meluncurkan Allo Grow, Indra bilang "Produk ini dapat memberikan keleluasaan kontrol finansial bagi generasi muda yang modern namun tetap fokus terhadap kebebasan finansial".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News