Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama BNC Aditya Windarwo mengatakan tahun ini belum ada rencana untuk menaikkan lagi besaran bunga simpanan, Meski begitu pihaknya akan terus menawarkan produk-produk keuangan yang menguntungkan bagi nasabah sebagai bentuk implementasi dari nilai yang diemban perseroan, yaitu Prosperous untuk memberikan keuntungan lebih bagi nasabah.
"Hingga kini, kami belum berencana untuk mengubah besaran bunga yang diberikan akan tetapi BNC akan terus memonitor besaran bunga simpanan secara berkala," kata dia kepada Kontan, Sabtu (13/1).
Di tahun ini, Aditya menyebut BNC akan berupaya untuk meningkatkan DPK, khususnya dengan mengerek porsi dana murah (CASA) untuk menjaga biaya dana atau cost of fund (CoF).
Baca Juga: Tawarkan Bunga Tinggi, Bank Digital Optimis Targetkan Pertumbuhan DPK Tahun Ini
Salah satu strategi yang ditempuh BNC yakni dengan melakukan edukasi dan promosi terkait produk-produk unggulannya seperti tabungan Neo NOW dan deposito Neo WOW.
Lebih lanjut, BNC juga akan memperluas segmen dengan melayani nasabah korporasi untuk meningkatkan pertumbuhan dana di rekening giro serta menawarkan cash management dan payroll.
Per November 2023, himpunan deposito BNC tercatat sebesar Rp10,35 triliun, lebih besar dari himpunan tabungan Rp3,34 triliun.
Senada, PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga optimis dapat menjaga pertumbuhan DPK tahun ini agar dapat selaras dengan tren pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya, dengan didorong oleh ekosistem digital yang telah berjalan.
Direktur Kepatuhan & Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun mengatakan, dengan kolaborasi bersama mitra strategis seperti GoTo melalui produknya Gopay Tabungan by Jago menjadi cara yang efektif untuk menumbuhkan bisnis lebih cepat, efisien, dan berkelanjutan (sustainable).
"Ke depan kami akan memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada maupun memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru untuk terus memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah," kata dia, Jumat (12/1).
Sementara itu PT Allo Bank Indonesia Tbk menargetkan DPK dapat tumbuh double digit di tahun ini. Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengatakan hal ini akan didorong oleh perekonomian Indonesia yang kuat dan peluang potensi jumlah penduduk underbanked/unbanked yang masih sangat besar.
Baca Juga: Strategi Bank Neo Bidik Target Pertumbuhan Rasio Dana Murah 30% dari DPK pada 2024
Belum lagi pengembangan bisnis dan jumlah pengguna smartphone akan meningkatkan kecepatan adopsi teknologi di Indonesia, sehingga ini menjadi peluang besar bagi bank digital.
Indra menyebut strategi Allo Bank untuk terus tumbuh adalah dengan terus mengembangkan solusi perbankan yang sederhana dan berdampak bagi semua aspek kehidupan nasabah.
Adapun tahun lalu Allo Bank baru meluncurkan Allo Grow, Indra bilang "Produk ini dapat memberikan keleluasaan kontrol finansial bagi generasi muda yang modern namun tetap fokus terhadap kebebasan finansial".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News