Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) terus mencatatkan kinerja positif sejalan dengan berbagai strategi bisnis yang dilakukan manajeman perseroan.
Raihan kinerja positif dan ekspansi yang solid Bank DKI tercermin dari catatan laba bersih sebesar Rp 726 miliar atau tumbuh 28,83% secara year on year (YoY) pada Kuartal III 2022.
Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto, mengatakan kinerja keuangan Bank DKI selama 3 (tiga) tahun terakhir yang tumbuh secara signifikan dan berkualitas, tidak terlepas dari implementasi Program Transformasi 5.0 Bank DKI yang dilakukan Perseroan sejak tahun 2021.
"Salah satu strategi yang dijalankan dalam financial re-engineering adalah optimalisasi aset yang dimiliki baik dari kredit maupun portofolio tresury yang berfokus pada yield enhancement," kata Romy dalam keterangan resminya, Jumat (25/11).
Selain itu, lanjutnya, Bank DKI juga melakukan program cost effectiveness dengan menekan beban-beban biaya bunga dan beban lainnya, meski tetap memupuk pencadangan secara lebih memadai. Alhasil, rasio keuangan Bank DKI semakin lebih fit dan lebih baik.
Baca Juga: Bank DKI Raih Penghargaan Pengawasan Kearsipan Tahun 2022 dari Pemprov DKI
Sejalan dengan kinerja positif itu, Bank DKI mendapatkan apresiasi sebagai Top 20 Financial Institution Kategori Aset Rp 50 triliun -Rp 100 triliun, The Most Active Bank in Product Innovation Kategori Regional Bank, dan The Best Chief Financial Officer (CFO) in Financial Institution Kategori KBMI II.
Sementara Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy, mengatakan Bank DKI mampu terus tumbuh positif di tengah kondisi yang menantang sepanjang masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19 berkat dukungan Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham, mitra kerja, serta kepercayaan nasabah.
Ia bilang, pihaknya terus berkomitmen mendukung pemulihan ekonomi DKI Jakarta dan secara nasional
Perseroan akan terus melakukan pengembangan produk dan layanan perbankan digital sebagai jawaban atas adaptasi terhadap perubahan yang serba cepat, terlebih saat ini Bank DKI sedang melakukan transformasi.
Pertumbuhan laba bersih itu juga sejalan dengan kenaikan ekspansi kredit sebesar 26,82% (yoy), dari Rp 36,9 triliun pada September 2021 menjadi Rp 46,7 triliun.
Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan perbaikan kualitas aset yang ditandai dengan penurunan rasio non-performing loan (NPL) gross dari 2,93% pada September 2021 menjadi 1,81% pada September 2022 dengan loan at risk (LAR) 13,68% yang sebelumnya 17,32% di periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Bank DKI Tetap Berhasil Menjaga Kecukupan Modal
Di tengah ketatnya persaingan perbankan dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK), Bank DKI tetap mampu mencatatkan pertumbuhan DPK sebesar 29,51%, dari semula Rp 47,1 triliun pada September 2021 menjadi Rp 60,9 triliun pada September 2022.
Berbagai pencapaian kinerja tersebut mendorong peningkatan total aset sebesar 26,90% dari Rp 59,29 triliun menjadi Rp 75,24 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News