Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Bank DKI menargetkan peningkatan pertumbuhan laba operasional di tahun ini Rp 1 triliun. Bank DKI juga menargetkan perolehan dana pihak ketiga (DPK) tahun 2014 ini tumbuh menjadi 37,5%.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono menuturkan, untuk mencapai target itu Bank DKI akan membuka 76 kantor dengan rincian 37 kantor layanan setingkat kantor cabang dan cabang pembantu di wilayah Jabotabek dan beberapa kota besar Indonesia lainnya seperti Medan, Balikpapan, Papua dan Gresik.
Selain itu, Bank DKI juga akan mengoperasionalkan 39 gerai usaha mikro di berbagai wilayah Jabotabek, Surabaya, Solo, Bandung, Makassar, Palembang dan Pekanbaru.
"Kami tetap menargetkan pertumbuhan kinerja yang optimis, meski banyak prediksi yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan berada pada kisaran maksimal 5,5%," ucap Eko di Jakarta, Rabu (26/2).
Eko menambahkan, Bank DKI juga akan melakukan ekspansi kredit yang sehat melalui sektor komersial baik korporasi maupun menengah. Hal ini dilakukan lantaran kredit sektor komersial merupakan engine of growth atau mesin pertumbuhan perseroan.
Bank DKI pada 2014 menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 27,2%. Angka ini jauh melebihi target slow down penyaluran kredit yang menjadi acuan bank sentral sebesar 15%-17% dan juga target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dikisaran 18%.
"Penyaluran kredit tetap tumbuh 27,2%. Lebih tinggi dari target legulator, namun lebih rendah dibandingkan penyaluran kredit kami pada 2013 yang mencapai 37,57%. Kami akan memilih menyalurkan pada sektor yang tidak rentan terhadap guncangan perekonomian Indonesia seperti sektor ritel," jelas Eko
Untuk meningkatkan pelayanan, Bank DKI juga akan menambah serta menyempurnakan fitur terhadap existing produk dan peluncuran produk ataupun aktivitas baru seperti priority banking dan tabungan bisnis. Bank DKI akan meningkatkan transaksi Anjungan Tunai Mandiri (ATM), cash management, aktivitas kliring serta RTGS.
"Meningkatkan fee based income terhadap pendapatan operasional melalui berbagai sumber termasuk money changer, jasa layanan ekspor impor dan fee dari kerja sama dengan perusahaan asurasi dan sebagainya," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News