Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah DKI (Bank DKI) membuka peluang untuk merger dengan BPD lainnya. Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono mengungkapkan bahwa, opsi ini terbuka lebar dengan mekanisme voluntary merger atau merger sukarela, bersama BPD lain yang memiliki hubungan bisnis dengan provinsi DKI Jakarta.
Menurut Eko, pilihan bisnis ini masih dipertimbangkan untuk keberlangsungan jangka panjang perusahaan. Merger belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Ia bilang, masih terdapat sekitar 10 BPD dengan modal inti di bawah Rp 1 triliun.
Dus, BPD dengan kondisi tersebut, menjadi pertimbangan dan perhatian bagi Bank DKI untuk melakukan merger. "Modal inti kami sudah Rp 3 triliun. Kalau BPD lain belum sampai modal segitu, bisa kami akuisisi untuk memperkuat aset dan jaringan kami," ujar Eko di Jakarta, Senin (21/7).
Lebih lanjut Eko menambahkan bahwa Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) sudah membicarakan potensi merger. Total aset BPD di seluruh Indonesia, mencapai Rp 443 triliun. Menurutnya, pertimbangan itu menjadi hal yang menarik ketika salah satu diantara BPD melakukan merger.
"Ini juga menjadi perhatian kami, bahwa kami berniat melakukan merger. Asbanda pun memberikan dukungan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News