kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.169   11,00   0,07%
  • IDX 7.101   4,72   0,07%
  • KOMPAS100 1.061   -1,40   -0,13%
  • LQ45 834   -1,41   -0,17%
  • ISSI 214   -0,08   -0,04%
  • IDX30 426   -1,01   -0,24%
  • IDXHIDIV20 513   -0,61   -0,12%
  • IDX80 121   -0,28   -0,23%
  • IDXV30 125   -0,31   -0,24%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,22%

Bank DKI butuh modal Rp 900 miliar


Sabtu, 26 Januari 2013 / 16:45 WIB
Bank DKI butuh modal Rp 900 miliar
ILUSTRASI. Varian warna Vivo Y30i


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Edy Can

JAKARTA. Akhirnya, Bank  DKI bisa menghembuskan nafas lega. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, mengucurkan tambahan modal sebesar Rp 450 miliar untuk memperkuat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR). Maklum, CAR bank pembangunan daerah itu pada akhir tahun lalu kian menipis hingga 10%. Kendati begitu, Bank DKI masih membutuhkan tambahan modal lagi sebesar Rp 900 miliar.

Keputusan Pemprov DKI mengucurkan suntikan modal itu tercapai dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jumat (25/1). Namun, realisasi penambahan modal akan berlangsung pada Maret atau April 2013. "Suntikan modal ini untuk mendukung ekspansi usaha," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, usai RUPS kemarin.

Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono, menuturkan penambahan modal ini merupakan rencana strategis Bank DKI tahun 2013. Ini juga upaya tindak lanjut terhadap aturan baru Bank Indonesia (BI) yang akan berlaku terkaitmultilisensi.

Direktur Pemasaran Bank DKI, Mulyatno Wibowo, menyampaikansebenarnya kebutuhan modal tambahan pada tahun ini Rp 1,35 triliun. Artinya, dengan suntikan modal dari pemprov, perusahaan masih membutuhkan modal tambahan sebesar Rp 900 miliar.

Alternatif sumber pendanaan melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). "Kemungkinan besar Pemprov DKI akan memberikan modal kembali ke Bank DKI pada semester II/2013," kata Mul-yatno.

Jokowi, sapaan akrab gubernur DKI menegaskan, pihaknya sebagai pemegang saham mayoritas akan mendukung permodalan Bank DKI. "Rencana IPO masih dalam pembahasan," kata Jokowi.

Mulyatno menambahkan, penambahan modal tersebut akan mengalir untuk mendukung penyaluran kredit dan pengembangan infrastruktur. Misalnya, pada tahun 2013 penyaluran kredit akan mencapai Rp 27,27 triliun, tumbuh 28%. Kemudian pada tahun 2014 mencapai Rp 35,97 triliun, tumbuh 29% dan pada tahun 2015 mencapai Rp 37,42 triliun atau tumbuh 32%.

Strategi Bank DKI mencapai target penyaluran kredit adalah dengan menambah 50 kantor dan 300 ATM. Bank ini merogoh kocek di bawah  Rp 50 miliar untuk investasi kantor cabang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×