kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank DKI menjamah UMKM Jawa Barat


Kamis, 04 Juli 2013 / 15:57 WIB
Bank DKI menjamah UMKM Jawa Barat
ILUSTRASI. Ilustrasi Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Sabtu, 29 Januari 2022. ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.


Reporter: Dyah Megasari |

BANDUNG. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, terus mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pemprov DKI sudah menyusun rencana strategis, yaitu membangun sentra UMKM bawah tanah di kawasan Monas.

"Kami berencana seperti itu. Kami ingin memberi ruang bagi para pelaku UMKM untuk berkembang," kata Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahya Purnama (Ahok), pada peresmian Bank DKI Cabang Bandung, Jalan Ir H Djuanda Bandung, Rabu (3/7/2013).

Ahok, sapaan akrabnya, melanjutkan, pemberian ruang itu tidak hanya bagi para pelaku UMKM di wilayah DKI, tetapi juga Jabar. Menurutnya, UMKM Jabar, termasuk Bandung, utamanya, yang mendapat kredit Bank DKI berkesempatan untuk memanfaatkan sentra UMKM tersebut.

Menggandeng Bank DKI

Menurutnya, agar perbankan lebih bertumbuh, sebaiknya institusi keuangan ini mengubah paradgima bisnisnya. Misalnya, jelas Ahok, membidik calon nasabah atau debitur yang memang berpotensi mengalami pertumbuhan.

Ahok melihat di Jabar, khususnya, Bandung, banyak terdapat pelaku UMKM potensial. Satu di antaranya, yang bergerak dalam bidang industri kreatif. "Sektor itu dapat menjadi pasar yang potensial bagi perbankan," kata Ahok.

Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, mengiyakan, bahwa sektor industri kreatif menjadi bidikan pihaknya untuk mengembangkan bisnisnya di Jabar. "Benar. Kami memang membidik sektor kreatif," kata Eko.

Menurutnya, adanya kampung kreatif di Bandung, seperti Dago Pojok, Leuwianyar, Cicadas, Tamansari, dan Cicukung, menopang industri kreatif. Ini menunjukkan, sahut dia, pasar Jabar, khususnya Bandung, memang potensial.

Eko menilai pasar industri kreatif dapat menjadi target untuk meningkatkan likuiditas kredit. Disebutkan, sejauh ini, pihaknya menggelontorkan kredit bernilai Rp 16,39 triliun.

Tahun ini Bank DKI siap mendongkrak likuiditas kredit. Proyeksinya, mencapai Rp 21 triliun. "Khusus di Jabar, total proyeksi penyaluran kredit kami sekitar Rp 150 miliar," jelasnya. (TribunNews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×