kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,35   -2,16   -0.23%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank kecil sudah naikkan bunga


Rabu, 03 Juli 2013 / 07:41 WIB
Bank kecil sudah naikkan bunga
ILUSTRASI. Wanita Tiongkok


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Roy Franedya

JAKARTA. Ketatnya likuiditas akibat tingginya rasio intermediasi perbankan dan mengantisipasi gejolak ekonomi global, memaksa bank-bank kecil mengambil tindakan. Sebelum Bank Indonesia (BI) menaikkan bunga acuan (BI rate) dan bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), kelompok bank kecil sudah menaikkan suku bunga.

Salah satunya, Bank Victoria. Bank milik Victoria Investama ini sudah menaikkan bunga simpanan antara 0,25% -50%. Kenaikan biaya dana akibat peningkatan bunga simpanan juga berimbas pada kenaikan bunga kredit 0,25% - 0,7%, sehingga rata-rata bunga kredit Victoria antara11% - 12%. "Kenaikan BI rate 25 basis poin (bps)  sebagai restu BI agar bank menaikan bunga simpanan," ujar Presiden Direktur Bank Victoria, Eko R. Gindo, pekan lalu.

Ia menambahkan, kenaikan  net interest margin (NIM) antara 3,5% - 4%. Per Maret 2013, NIM Victoria 3,4% dengan penyaluran kredit sekitar Rp 8,58 triliun atau tumbuh 42% ketimbang tahun lalu.

Bank Antar Daerah juga mengerek bunga simpanan mendahului kenaikan BI rate dan LPS rate. Bank milik taipan Ahadiat Wargana ini menaikkan bunga deposito 0,5% menjadi 8%. Tapi,  bank ini belum berencana menaikkan bunga kredit. "Bunga giro dan tabungan masih 3,5% dan 2% per tahun," ujar Presiden Direktur Bank Antar Daerah, Bujung R. Hanani.

Bank Antar Daerah belum menaikan bunga kredit guna mendukung perekonomian. Maklum, bank ini fokus menyalurkan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Rata-rata bunga kredit Bank Antar Daeran antara 11%-12%. Mengantisipasi penurunan laba karena tidak menaikkan bunga, Bank Antar Daerah akan mendorong efisiensi.

Ketatnya likuiditas perbankan sudah terlihat sejak tahun lalu. Jika dalam perhitungan rasio intermediasi atau loan to deposit ratio (LDR) tidak dimasukkan Bank Mandiri, BNI, Bank Central Asia (BCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), LDR perbankan sudah 100%.

Bagi bank kecil, ber-LDR tinggi merupakan keniscayaan. Caranya, menaikkan bunga deposito. Maklum, dana pihak ketiga (DPK) bank kecil dikuasai dana mahal. Kenaikan bunga ini berimbas pada peningkatan biaya dana sehingga biaya dana diteruskan biaya dana dengan menaikkan bunga kredit.

Tetapi tidak semua bank kecil menaikkan bunga. Bank Ina Perdania memilih tidak menaikkan bunga. Direktur Utama Bank Ina Perdana, Edy Kuntardjo, mengungkapkan, bunga kredit justru menurun sebab persaingan kian ketat. Saat ini, Bank Ina mengenakan bunga 13% pada debitur baru, sementara debitur lama tetap 12,5%. "Perbedaan ini guna mempertahankan loyalitas debitur," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×