Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) memutuskan penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2022 untuk menutup kerugian perseroan pada tahun-tahun buku sebelumnya. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat (26/5).
Bank Ganesha membentuk dana cadangan wajib/umum sebesar Rp 1 miliar dan sisanya disimpan untuk laba ditahan dalam rangka memperkuat modal perseroan.
Pada tahun 2022, Bank Ganesha berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 46,04 miliar meningkat 323% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 10,88 miliar.
Peningkatan laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga yang tumbuh 40% menjadi Rp 443,41 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 317,22 miliar.
Baca Juga: Rights Issue Rampung, Bank Ganesha Berhasil Penuhi Ketentuan Modal Inti Rp 3 Triliun
Di samping itu, didorong oleh susutnya beban bunga sebesar 18% mencapai Rp 111,69 miliar dari Rp 135,7 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Alhasil, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) melesat 77% mencapai Rp 321,72 miliar.
Dari sisi total aset, pertumbuhan pada tahun 2022 mencapai 4,57% yoy menjadi sebesar Rp 8,97 triliun.
Di samping itu dengan telah dipenuhinya penambahan modal perseroan menjadi Rp 3 triliun telah memperkuat permodalan perseroan, yang tercermin dari nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 106,10% meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 67,15%.
Walaupun penghimpunan DPK menurun 11% menjadi sebesar Rp 5,66 triliun, dari tahun sebelumnya, namun Bank Ganesha berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit menjadi sebesar Rp 2,91 triliun atau meningkat 15,23% YoY dan di Maret 2023 meningkat menjadi sebesar Rp 3,13 triliun.
Hal ini berdampak positif pada peningkatan rasio LDR dari 40,01% di tahun 2021 menjadi 51,80% di tahun 2022, dan kembali meningkat menjadi 56,35% pada Maret 2023.
Baca Juga: Batas Pemenuhan Modal Bank Kecil Dekati Finish
Kondisi ini menghasilkan pertumbuhan pendapatan bunga netto yang tumbuh dari 3,02% menjadi 3,65% di 2022 dan meningkat menjadi 5,54% di Maret 2023. Hal ini ditopang pula dengan menurunnya NPL gross dari 5,13% di 2021 menjadi 2,01% di 2022 dan 1,91% di Maret 2023.
Febrina Kenya Savitri, Head of Corporate Secretary Bank Ganesha menyampaikan, sejalan dengan perkembangan bisnis, Bank Ganesha terus meningkatkan keunggulan kompetitif melalui pengembangan produk dan layanan, di antaranya membangun kemitraan strategis untuk pelayanan bermacam-macam produk kredit, antara lain kredit untuk usaha, investasi, kredit mobil, kredit kepemilikan rumah atau apartemen, kredit multiguna, serta produk bancassurance.
"Kerjasama kemitraan strategis telah membuka peluang bagi perseroan untuk memperluas jangkauan layanan dan mendukung pertumbuhan usaha, utamanya untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sesuai dengan komitmen Perseroan dalam menjalankan pertumbuhan keuangan berkelanjutan," ungkap Febrina, Jumat (26/5).
Baca Juga: OJK Kembali Tegaskan Bank yang Tidak Penuhi Ketentuan Modal Inti Bisa Dipaksa Merger
Di sisi permodalan, Bank Ganesha juga telah melaksanakan PMHMETD I dan PMHMETD II sebagai aksi korporasi Perseroan di tahun 2022 yang menghantarkan Perseroan pada pemenuhan modal inti minimum Rp 3 triliun, sesuai dengan ketentuan regulator.
Penambahan modal tersebut dimanfaatkan untuk pengembangan usaha Perseroan melalui pemberian kredit, termasuk pengembangan layanan digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News