Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bank CIMB Niaga mendulang penjualan sebesar Rp 486 miliar dari penjualan Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk) Ritel Tahun Anggaran 2013 Seri 5 (SR 005).
Budiman Tanjung, Head of Preferred, Private & Wealth Management & Consumer Liabilities Business, Bank CIMB Niaga bilang, kinerja penjualan sukuk ritel itu tak lepas dari sosialisasi intensif yang digelar perseroan.
"Upaya serupa akan diterapkan tahun ini, untuk penjualan SR 006. Termasuk road show ke sejumlah daerah di Tanah Air serta promosi iklan di media massa," kata Budiman pada dihubungi KONTAN, Sabtu, (15/2).
Tahun ini, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan penjualan sukuk ritel SR 006 kepada 28 agen penjual sukuk ritel.
Adapun jatah yang diberikan Kementerian Keuangan kepada CIMB Niaga adalah sebesar Rp 336 miliar. "Imbal hasil/return yang diperoleh CIMB Niaga dari SR 006 sebesar 8,75%," ujar Budiman.
Budiman menegaskan, sukuk ritel memiliki sejumlah kelebihan dibanding instrumen keuangan yang lain. Antara lain potensi imbal hasil sukuk ritel dibandingkan dengan instrumen lain seperti deposito relatif tinggi.
"Sukuk ritel adalah salah satu dari sedikit obligasi syariah yang ada di pasar. Tingkat pengembaliannya cenderung lebih tinggi dibandingkan deposito. Serta memiliki tingkat likuiditas yang tinggi sehingga bisa dijual kapan saja," pungkas Budiman.
Sebagaimana diketahui, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (DJPU Kemenkeu) telah mengumumkan 28 agen penjual surat berharga syariah negara (SBSN) ritel untuk penerbitan dan penjualan di pasar perdana dalam negeri tahun 2014.
Ada 28 calon agen penjual SBSN atau sukuk ritel tahun 2014 itu. Sebanyak 19 diantaranya adalah bank, yaitu; . Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Central Asia (BCA), Bank Muamalat, Bank ANZ Indonesia, Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Rakyat Indonesia (BRI, Bank Internasional Indonesia (BII), Standard Chartered Bank Indonesia, CIMB Niaga, BRI Syariah, Citibank NA, OCBC NISP, Bank Tabungan Negara (BTN), The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Bank Danamon Indonesia, Bank Panin, Bank Permata dan Bank DBS Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News