Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Harda Internasional Tbk (Bank Harda) memastikan penerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue senilai Rp 100 miliar dilakukan pada semester II 2017.
Penerbitan saham baru ini bertujuan meningkatkan permodalan bank berkode emiten BBHI ini. Sebagai gambaran, saat ini, modal inti Bank Harda sebesar Rp 385 miliar atau masuk kategori kelompok BUKU I. Diharapan dengan rights issue bisa menambah modal inti menjadi sekitar Rp 500 miliar.
Plt Direktur Utama Bank Harda Barlian Halim mengatakan, pada 2018, bank yang dikendalikan oleh Rachman Hakim ini menargetkan bisa masuk menjadi kelompok BUKU II.
“Pemegang saham sejauh ini komitmen untuk melakukan penambahan modal,” ujar Barlian dalam acara paparan publik, Senin (5/6).
Setelah rights issue, diharapkan bank bisa menjaga rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) di atas 20%
Menurut Barlian, dengan masuk ke BUKU II, bank akan lebih leluasa untuk melakukan pengembangan bisnis lewat digital banking. Walaupun belum merinci, namun menurutnya, jika nanti naik ke BUKU II, Bank Harda akan lebih mengoptimalkan internet banking.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News