Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Bank Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia, akan menjadi perbankan yang fokus pada pembiayaan dan transaksi keuangan antara Indonesia dan China. Untuk itu, bank asal China ini berniat untuk memperbesar nilai transaksi khususnya dalam mata uang China (renminbi) bagi para debitur dan nasabahnya.
Rolyta Manullang, Direktur Bank ICBC Indonesia, mengatakan, saat ini perseroan telah memberikan pelayanan menggunakan renminbi dalam transaksi seperti pengiriman uang atau remitansi, pembiayaan perdagangan atau trade finance, pinjaman kredit dan simpanan dana pihak ketiga (DPK).
Meskipun belum begitu besar porsinya dari rupiah ataupun dollar, namun perseroan melirik potensinya yang besar. "Secara global mata uang China terus menguat," ungkapnya.
Selain itu, banyak bank-bank nasional belum banyak yang fokus dalauam melayani transaksi renminbi. Kedepan, ICBC akan berkerjasama dengan PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk meningkatkan pembiayaan perdagangan melalui renminbi tersebut.
Dengan menggandeng kedua bank terbesar di Indonesia itu, ICBC yakin bisa meningkatkan kinerja perseroannya tahun ini. "Tahun ini, khusus untuk kredit kami menargetkan pertumbuhan sama dengan pasar, yakni sebesar 22% sampai 24%," tambahnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) sampai November 2011 total kredit ICBC Indonesia mencapai Rp 10,328 triliun atau tumbuh 63% dari November 2010 sebesar Rp 6,335 triliun.
Roylta menambahkan, sampai Desember 2011 penyaluran kredit sudah melampaui target perseroan yang rata-rata menargetkan sama dengan pasar sebesar 22%. Porsi pembiayaan ICBC Indonesia untuk kredit komersial dan korporasi masing-masing 50%-50%.