kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Ina Perdana patok pertumbuhan kredit satu digit di tahun ini


Jumat, 05 Juni 2020 / 16:18 WIB
Bank Ina Perdana patok pertumbuhan kredit satu digit di tahun ini
ILUSTRASI. Bank Ina Perdana di Hayam Wuruk, Jakarta. KONTAN/Muradi


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mengungkap pihaknya telah melakukan revisi target perihal pencapaian kredit di tahun 2020 akibat dampak pandemi Covid-19. 

Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu menuturkan, sejatinya dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang diserahkan perseroan ke pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) target kredit di tahun ini mencapai dua digit.

Baca Juga: Soal diaspora bond, ekonom Bank Permata: Target pasar perlu diperhatikan lagi

Hanya saja, lantaran adanya pandemi Covid-19 penyaluran kredit perseroan pun menjadi tersendat. Seiring dengan melambatnya iklim ekonomi domestik maupun global. 

Walhasil, bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Grup Salim ini memproyeksikan kredit hanya tumbuh satu digit, yakni di kisaran 7%-9% saja.

"Pada November 2019 kami masukkan ke RBB kredit bisa tumbuh dua digit, karena volume bisnis Bank Ina belum besar kami optimis. Ternyata tidak diduga ada pandemi Covid-19, tentunya bukan hanya kami, kami akan ajukan ke OJK revisi kredit 202," terangnya dalam konferensi pers virtual Bank Ina Perdana di Jakarta, Jumat (5/6).

Sebagai tambahan informasi saja, per Maret 2020 Bank Ina Perdana tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 2,58 triliun atau tumbuh sekitar 53% secara year on year (yoy). 

Baca Juga: Jadi milik Grup Salim, Bank Ina jajaki sinergi dengan Indogrosir dan Indomaret

Hal tersebut juga berhasil membawa pertumbuhan aset Bank Ina Perdana ke level Rp 5,09 triliun atau naik 24% secara tahunan.

Pertumbuhan aset juga ikut disertai oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 36% yoy per Maret 2020 menjadi Rp 3,78 triliun. Meski begitu, dari sisi laba bersih masih tumbuh stagnan yakni hanya Rp 2 miliar di kuartal I 2020 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×