kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank Indonesia proyeksi pertumbuhan kredit 12% dan DPK 8% di 2019


Kamis, 20 Desember 2018 / 22:05 WIB
Bank Indonesia proyeksi pertumbuhan kredit 12% dan DPK 8% di 2019
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksi kredit perbankan pada 2019 dapat tumbuh 10%-12% secara tahunan atau year on year (yoy) di bandingkan tahun 2018. Sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK), BI memproyeksi dapat tumnuh 8%-10% pada tahun depan.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait guna menjaga stabilitas sistem keuangan, termasuk memantau kecukupan dan distribusi likuiditas di perbankan," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan tertulis, Kamis (20/12).

Agusman bilang, hingga saat ini stabilitas sistem keuangan masih terjaga disertai intermediasi perbankan yang meningkat dan risiko kredit yang terkelola dengan baik. Tercermin dari rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan tetap tinggi mencapai 22,9% pada Oktober 2018 dan rasio likuiditas (AL/DPK) masih aman yakni sebesar 19,2% pada Oktober 2018.

Selain itu, rasio kredit bermasalah kotor atau Non Performing Loan (NPL) gross tetap rendah yaitu sebesar 2,6%. Sedangkan NPL net sebesar 1,2% hingga Oktober 2018. Dari fungsi intermediasi perbankan, pertumbuhan kredit pada Oktober 2018 tercatat sebesar 13,3% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan September sebesar 12,7% yoy.

Adapun pertumbuhan DPK pada Oktober 2018 sebesar 7,6% yoy, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,6% yoy.

Sementara itu, pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, penerbitan saham atau IPO dan rights issue, obligasi korporasi, Medium Term Notes (MTN), dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) selama Januari hingga Oktober 2018 tercatat sebesar Rp 178,9 triliun. Nilai ini turun dibandingkan dengan capaian periode yang sama pada 2017 sebesar Rp 231,6 triliun," imbuh Agusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×