kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Prospek cerah, bank mulai melirik kue kredit pensiunan


Kamis, 20 Desember 2018 / 20:30 WIB
Prospek cerah, bank mulai melirik kue kredit pensiunan
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank Mandiri Taspen


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan kredit yang menyasar pensiun semakin ketat. Tak sedikit bank yang gencar mengeruk potensi bisnis dalam kredit ini. Salah satunya yakni PT Bank Mandiri Taspen (Mantap) yang menjadikan kredit pensiunan sebagai motor bisnisnya.

Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso menyatakan sampai dengan penghujung tahun ini setidaknya Bank Mantap sudah menyalurkan kredit pensiunan sebesar Rp 13,9 triliun.

Bank patungan milik PT Bank Mandiri Tbk dan PT Taspen (Persero) ini mengatakan untuk tahun depan setidaknya outstanding kredit pensiunan di Bank Mantap mampu mencapai Rp 18,5 triliun atau tumbuh di kisaran 33% secara year on year (yoy).

Sebagai langkah untuk menyerap lebih banyak segmen pensiunan, Bank Mantap akan tetap mengembangkan titik layanan, baik melalui jaringan konvensional maupun agent banking. Di sisi lain, di tahun 2019 Bank Mantap  juga akan mulai mengembangkan digital perbankan.

Caranya yakni melakukan kolaborasi dengan perusahaan teknologi finansial (tekfin) alias fintech agar dapat memberikan coverage layanan yang lebih luas ke nasabah Bank Mantap, khususnya pensiunan.

"Kami harapkan dengan adanya tambahan varian produk dan layanan dapat meningkatkan engagement serta memenuhi ekspektasi nasabah kami," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (20/12).

Bank Mantap memang sangat fokus menggarap segmen pensiunan, tercermin dari 90% portofolio kreditnya masuk ke pensiunan. Secara total, realisasi kredit Bank Mantap saat ini sudah mencapai Rp 15,2 triliun.

Josephus berharap tahun depan pihaknya berharap realisasi kredit menembus Rp 20 triliun secara keseluruhan atau tumbuh 30%-35% secara yoy.

Menurut Josephus, untuk menggapai target tersebut Bank Mantap juga menyasar kredit ke segmen Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri dan nasabah-nasabah swasta yang tengah mempersiapkan masa pensiun.

Selain itu, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga mulai gencar mendorong kredit pensiunan. Terbaru, pihaknya meneken kerjasama dengan PT Asabri untuk memperluas cakupan nasabah TNI khususnya di wilayah Jawa Timur.

Lewat kerjasama ini, pihaknya pun optimistis realisasi kredit pensiunan Bank Jatim di tahun 2019 akan semakin bergairah. Wajar, jumlah perwira TNI yang bertugas di Jawa Timur diprediksi jumlah bisa mencapai 200.000 lebih. Ini artinya, ceruk yang dapat digarap oleh Bank Jatim masih sangat lebar.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha menerangkan, sampai dengan November 2018 akhir total realisasi kredit pensiunan perseroan sudah menyentuh Rp 1,36 triliun dengan jumlah nasabah sekitar 15.335 debitur. Sayangnya, Ferdian belum dapat merinci berapa pertumbuhan realisasi tersebut.

Hanya saja, di tahun depan bank milik Pemerintah Pronvisi Jawa Timur ini meyakini potensi kredit pensiunan tahun depan bisa meingkat hingga 25% secara yoy.

"Kami optimistis berkembang pesat dengan MoU Asabri dan nanti memang ada sales agent yang intinya ada marketing untuk mendorong jumlah debitur maupun nasabah pensiunan," terangnya.

Bank Jatim juga telah menggandeng PT Taspen untuk menggerakkan bisnis pensiunan. Setidaknya dari Taspen, ada potensi nasabah dengan usia 55 tahun-70 tahun yang jumlahnya mencapai 233.000 lebih.

Tak mau ketinggalan, bank plat merah spesialis perumahan yaitu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga mulai gencar menggarap bisnis pensiunan.

Direktur Konsumer BTN Budi Satria menyebut sampai dengan Oktober 2018 realisasi kredit pensiunan sudah mencapai 72% dari target akhir tahun 2018 sebesar Rp 5,5 trilun atau sekitar Rp 3,96 triliun. "Tahun depan kami harap akan tumbuh 15% dibandingkan posisi akhir tahun nanti," jelas Budi.

Dalam pengembangan bisnis pensiunan, BTN tidak akan meluncurkan produk baru namun pihaknya akan menyiapkan program-program untuk mendukung target pertumbuhan yang ada. Ia mengamini bahwa prospek kredit pensiunan ke depan masih cerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×