Reporter: Nina Dwiantika, Issa Almawadi | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Perbankan mengakui likuiditas pada tahun ini masih ketat. Agar tetap bertahan dalam persaingan menghimpun dana pihak ketiga, bank menerapkan sejumlah strategi. Salah satunya meluncurkan aneka produk simpanan yang inovatif.
"Persaingan dana di pasar cukup ketat," ungkap Budiman Tanjung, EVP Directorate Consumer Banking Bank CIMB Niaga, Kamis (23/1).
Perebutan DPK berlangsung sengit pada produk tabungan dan deposito. Untuk tabungan, CIMB akan menggenjot dana murah melalui pengembangan produk simpanan dengan menggandeng pusat belanja Hypermart. Di tahap awal, CIMB membidik dana murah Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun yang mencakup 240.000 nasabah. "Produk ini untuk mendongkrak dana tabungan CIMB Niaga," ujar Budiman.
Samir Gupta, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga, bilang, masyarakat bisa memanfaatkan fitur tabungan untuk menunjang aktivitas sehari-hari, seperti belanja kebutuhan rumahtangga. "Hanya dengan setoran awal Rp 100.000, nasabah dapat memanfaatkan CIMB Niaga Hypermart Savers," kata dia. Nasabah akan memperoleh cash back 10% setiap hari dengan maksimal belanja Rp 500.000 per hari. Bank milik investor asal Malaysia ini mengklaim, nasabah dapat menghemat Rp 1,5 juta jika memakai kartu itu.
Pada tahun kedua, CIMB membidik pertumbuhan produk tabungan tersebut di atas 50% atau menjadi Rp 1,5 triliun. Demi menyerap dana masyarakat, pada Februari nanti, CIMB juga siap meluncurkan produk tabungan lain.
Per Oktober 2013, nilai simpanan tabungan CIMB Niaga mencapai Rp 33,27 triliun atau tumbuh 18% dibandingkan Oktober 2012. Dana murah ini setara 21% total DPK CIMB. "Di tahun 2014, kami akan meningkatkan porsi dana murah dibandingkan dana mahal," tambah Budiman.
Bukan hanya CIMB, Bank Permata juga siap menggenjot dana murah. Anak usaha Grup Astra dan Standard Chartered Bank ini menerbitkan kartu debit dan kartu kredit bertema Piala Dunia, mulai Februari nanti. Dengan merilis kartu edisi khusus, Permata berharap bisa menggaet 100.000-150.000 nasabah baru.
"Kami mulai terbitkan sebelum Piala Dunia. Kemungkinan besar, antusias masyarakat masih tetap ada pasca Piala Dunia, paling tidak sampai Oktober mendatang," kata Bianto Surodjo, Direktur Ritel Bank Permata.
Saat ini, jumlah kartu debit Permata mencapai 1,5 juta, sedangkan jumlah kartu kreditnya mencapai 500.000. "Tahun ini, kami juga menargetkan pertumbuhan tabungan di atas 25%. Sementara untuk kartu kredit, kami memproyeksikan tumbuh 10%-15%," tambah Bianto.
Dari kartu edisi khusus Piala Dunia, Permata berharap mendapat nilai tambah lain, terutama produk-produk Permata semakin dikenal.
Mengacu ke data Bank Indonesia, per Oktober tahun lalu, Permata berhasil menghimpun DPK senilai Rp 112,59 triliun. Jumlah ini meningkat 23% dibandingkan posisi DPK per Oktober 2012 yang sebesar Rp 91,55 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News