kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.779   21,00   0,13%
  • IDX 6.378   116,27   1,86%
  • KOMPAS100 917   21,64   2,42%
  • LQ45 719   12,45   1,76%
  • ISSI 200   6,26   3,23%
  • IDX30 376   3,83   1,03%
  • IDXHIDIV20 455   4,97   1,11%
  • IDX80 104   2,63   2,59%
  • IDXV30 111   4,19   3,93%
  • IDXQ30 123   0,99   0,81%

Bank Jaga-Jaga Kualitas Kredit Memburuk Akibat Efek Trump


Kamis, 10 April 2025 / 18:23 WIB
Bank Jaga-Jaga Kualitas Kredit Memburuk Akibat Efek Trump
ILUSTRASI. Efek kebijakan Presiden Donald Trump meningkatkan kekhawatiran bank dalam menjaga kualitas kreditnya. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/07/2024


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek kebijakan Presiden Donald Trump meningkatkan kekhawatiran bank dalam menjaga kualitas kreditnya. Pasalnya, permintaan ekspor ke Negeri Paman Sam tersebut bisa menurun dan pada akhirnya mengganggu cashflow dari para eksportir.

Secara umum, tren NPL Gross perbankan memang turun. Per Januari 2025, NPL Gross perbankan ada di level 2,18%. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, NPL gross perbankan masih berada di level 2,08%.

Sementara itu, jika menilik secara sektoral, sektor perdagangan besar dan eceran yang juga banyak melakukan ekspor memiliki tren NPL yang memburuk. Per Januari 2025, NPL untuk sektor tersebut berada di level 3,61%. Sebagai perbandingan, pada Desember 2024, NPL nya berada di level 3,29% dan di Januari 2024 berada di level 3,55%.

Baca Juga: Tak Hanya Pertumbuhan yang Mini, Kualitas Kredit UMKM Juga Menurun di Awal 2025

Corporate Secretary Bank Mandiri M Ashidiq Iswara mengungkapkan pihaknya telah melakukan analisa mendalam berdasarkan berbagai skenario untuk memitigasi berbagai risiko yang ada. Ini untuk menanggapi kondisi eksternal yang ada.

“Kami melakukan uji stress testing dan sensitivity analysis untuk memutuskan action plan lebih lanjut,” ujar Ashidiq, Kamis (10/4).

Selain itu, Ashidiq bilang dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri telah menerapkan strategi mitigasi dan diversifikasi portfolio. Di mana, pihaknya melakukan analisa kondisi keuangan, prospek usaha, potensi pengembalian dari debitur, likuiditas serta kondisi pasar.

Di sisi lain, Bank Mandiri juga sudah meningkatkan pencadangan per Februari 2025. Di mana, biaya pencadangan bank berlogo pita emas tersebut naik 59,5% secara bulanan menjadi Rp 900 miliar.

“Kami berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan keberlanjutan bisnis,” ujarnya.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, BCA juga telah mencermati dinamika makroekonomi, baik domestik maupun global, termasuk dampak dari kebijakan tarif impor Amerika Serikat. 

Dalam hal ini, Hera bilang pihaknya terus melakukan monitoring risiko konsentrasi kredit termasuk penggunaan limit kredit dan kualitas portofolionya. 

Ditambah, pihaknya juga melakukan evaluasi sektor industri dengan pertimbangan prospek atau kinerja usaha.

Baca Juga: Bank Naikkan Pencadangan Hadapi Risiko Pemburukan Kualitas Kredit

“Ada penetapan limit untuk pembiayaan tertentu yang disesuaikan dengan tingkat risiko,” ujarnya.

Sepanjang tahun 2024, rasio LAR BCA terus membaik ke 5,3%, dibandingkan 6,9% pada tahun sebelumnya. Pencadangan LAR BCA juga tercatat solid sebesar 76,9%, salah satu yang tertinggi di industri perbankan. 

Sementara itu, pencadangan NPL BCA tercatat sebesar 208,5%. Menurut Hera, itu berada pada level yang memadai dalam menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi dan bisnis debitur.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan pun juga bilang telah melakukan assessment untuk industri yang kemungkinan terdampak dan melakukan stress test.

Selanjutnya: Anak Insomnia? Ikuti 3 Cara Ini untuk Mengatasi Insomnia ya Moms

Menarik Dibaca: Anak Insomnia? Ikuti 3 Cara Ini untuk Mengatasi Insomnia ya Moms

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×