Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah alias Bank Jateng boleh unjuk gigi. Pasalnya, di tengah perlambatan pertumbuhan kredit industri perbankan nasional, bank milik Pemerintah Daerah Jawa Tengah ini berhasil membukukan kinerja kinclong.
Kredit Bank Jateng tercatat tumbuh 18,7% sampai Oktober 2015 ketimbang periode yang sama tahun lalu menjadi sebesar Rp 30,5 triliun.
Hingga 24 November 2015, kreditnya bahkan tembus Rp 30,7 triliun. "Kami perkirakan, sampai akhir tahun menjadi Rp 30,8 triliun atau naik 18%-19%," ujar Pujiono, Kepala Divisi Kredit Bank Jateng, Selasa (24/11).
Menurut Pujiono, pertumbuhan kredit tersebut terutama ditopang geliat ekonomi di daerah asalnya.
Di Jateng, sambung dia, pertumbuhan ekonomi daerah diwarnai dengan menjamurnya proyek infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol, jembatan, waduk dan proyek sanitasi.
"Kredit sindikasi tumbuh pesat. Saat ini, existing tercatat Rp 800 miliar dari fasilitas sebesar Rp 1,2 triliun. Lalu, kredit infrastruktur yang terkait dengan proyek pemerintah daerah existing sebesar Rp 1,3 triliun dan sisanya masih ada sekitar Rp 600 miliar sampai akhir tahun," terang Pujiono.
Dari total kredit yang disalurkan perseroan, di antaranya 30% masih didominasi oleh kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan sisanya terbagi ke kredit ritel.
Sementara, kredit korporasi sendiri porsinya masih kurang dari Rp 5 triliun.
Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng, menambahkan, pihaknya akan lebih agresif dalam menyalurkan kredit yang menopang pertumbuhan ekonomi daerahnya. Seperti, kredit infrastruktur.
"Di pipeline kami saat ini sudah menanti kredit untuk proyek listrik, jalan tol, dan sebagainya," pungkas Supriyatno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News