Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) membaik di kuartal I-2019. Hal ini tercermin dari laba bersih Bank Jatim yang tumbuh sebesar 7,61% secara year on year (yoy) dari Rp 376,84 miliar menjadi Rp 405,52 miliar.
Merujuk laporan keuangan Bank Jatim, mayoritas laba tersebut disumbang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) mencapai 12,06% yoy menjadi Rp 979,87 miliar.
Direktur Utama Bank Jatim Soeroso mengatakan, pencapaian ini salah satunya juga didukung oleh fungsi intermediasi perusahaan. Tercatat di kuartal pertama tahun 2019 ini Bank Jatim mencatatkan realisasi kredit sebesar Rp 33,69 triliun atau meningkat 7,27% secara year on year (yoy).
Bila dirinci, peningkatan terbesar berasal dari segmen kredit komersial yang tumbuh mencapai 16,61% dari Rp 6,13 triliun di kuartal I-2018 menjadi Rp 7,15 triliun di periode tahun 2019. Mayoritas kredit komersial ini berasal dari kredit korporasi dan sindikasi yang berkaitan dengan program Pemerintah termasuk infrastruktur.
Sementara itu tumpuan kredit perseroan berasal dari segmen konsumer yang naik relatif tipis 4,6% yoy menjadi Rp 21,38 triliun per akhir Maret 2019 lalu. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) bank berkode emiten BJTM ini mencatatkan peningkatan sebesar 15,6% yoy menjadi sebesar Rp 51,81 triliun dari periode setahun sebelumnya Rp 44,99 triliun.
Peningkatan DPK ini juga diikuti dengan peningkatan rasio dana murah alias current account and saving account (CASA) dari 69,57% menjadi 69,8%. Menurut Soeroso, rasio CASA ini akan dipertahankan di level 70% sampai akhir tahun.
Penopang perbaikan CASA didukung oleh peningkatan dana giro sebesar 16,74% menjadi Rp 20,05 triliun dan tabungan yang tumbuh 14,07% dalam setahun terakhir hingga menembus Rp 16,11 triliun di kuartal I 2019.
Lantaran pertumbuhan DPK lebih tinggi dibandingkan kredit, Bank Jatim memiliki rasio likuiditas yang sangat longgar. Tercermin dari loan to deposit ratio (LDR) yang berada di posisi 65,02% di Maret 2019, menurun dari tahun sebelumnya 69,8%.
Sementara itu, rasio keuangan lain seperti return on equity (ROE) terjaga di 21,11%, net interest margin (NIM) stabil di 6,52% sementara return on equity susut dari 3,88% di kuartal I 2018 menjadi 3,63% di kuartal I 2019.
Dari sisi kualitas kredit, Bank Jatim juga berhasil menurunkan rasio non performing loan (NPL) ke posisi 3,46% setelah setahun sebelumnya sempat menjulang tinggi di level 4,84%. Hal ini sejalan dengan langkah perbaikan kualitas kredit dan mitigasi yang dilakukan BJTM, termasuk pemupukan cadangan yang telah dilakukan dalam tiga tahun terakhir. Hingga akhir Maret 2019 rasio pencadangan perseroan telah mencapai 91,42% menurun dari Maret 2018 sebesar 95,41%.
"Pertumbuhan di awal tahun ini sudah cukup bagus, di kuartal I 2019 ini kami sudah bisa membukukan laba baik laba kotor dan laba bersih yang cukup baik," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/4).
Sampai dengan pengujung tahun, Soeroso optimistis setidaknya kredit bisa bergerak naik hingga sebesar 9,5% yoy. Angka ini lebih besar dari target awal tahun yang dipatok sebesar 8%. Adapun, pertumbuhan laba bersih diprediksi masih memiliki ruang untuk naik sampai 7,5% di akhir 2019.
Sedangkan DPK akan dijaga lebih rendah yakni di posisi 8,01% dengan mengandalkan peningkatan dana murah. Pun, NPL diyakini masih bisa ditekan sampai ke bawah 3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News