kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank Jatim klaim kredit macet di segmen konsumer melandai


Senin, 08 April 2019 / 17:24 WIB
Bank Jatim klaim kredit macet di segmen konsumer melandai


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam statistik perbankan Indonesia (SPI) menunjukkan per Januari 2019 rasio NPL kredit konsumer ada di level 1,68%. Posisi ini meningkat dari bulan Desember 2018 lalu yang tercatat sebesar 1,53%.

Meski begitu, Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Ferdian Timur Satyagraha justru mengklaim kalau NPL konsumer di perusahaannya terus membaik dan jauh di bawah industri.

Catatan perseroan posisi Februari 2019 kredit konsumer terjaga di level 0,65% kendati meningkat tipis dari periode Desember 2018 lalu yang tercatat 0,61%. Bank berkode emiten BJTM, anggota indeks Kompas100 ini optimis posisi NPL konsumer setidaknya akan ditekan hingga ke 0,6% sampai dengan akhir tahun.

Beberapa strateginya antara lain dengan memaksimalkan penyaluran skim kredit melalui kerjasama-kerjasama dengan instansi-instansi. Sekaligus melangsungkan optimalisasi program pemasaran kredit multiguna yang dibalut dengan produk kredit kendaraan bermotor (KKB).

Asal tahu saja, produk konsumer yang menjadi andalan perseroan yaitu kredit multiguna. "Kami juga akan melakukan MoU dengan asosiasi-asosiasi pengembang untuk ekspansi kredit, katanya.

Meski NPL konsumer terjaga rendah, Ferdi sapaan akrab Ferdian ini tak memungkiri kalau secara total NPL perseroan memang masih di atas industri yakni 3,46% per Maret 2019. Namun, posisi ini sudah menurun dari periode Desember 2018 lalu yang mencapai 3,75%.

Tahun ini secera keseluruhan NPL minimal akan berada di level 3%. "Pencapaian kami harapannya di bawah 3%," ungkapnya.

Sekadar informasi saja, bila ditelusuri NPL konsumer perbankan secara industri yang terbesar ada di kelas bank umum kelompok usaha (BUKU) III dengan posisi NPL 1,95% di bulan pertama tahun ini. Meningkat dari Desember 2018 1,8%. Sementara paling rendah dipegang oleh BUKU IV dengan catatan NPL konsumer per Januari 2019 1,44%.

Adapun BUKU I dan II masing-masing NPL-nya ada di level 1,61% dan 1,64%, Relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×