Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kredit multiguna perbankan terus mencatatkan pertumbuhan positif di awal tahun 2019. Sejumlah bankir yang dihubungi Kontan.co.id optimis, kredit multiguna bakal terus tumbuh hingga penghujung tahun 2019.
PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya yang sampai dengan kuartal I-2019 menyebut bisnis kredit multiguna bergerak tumbuh di level 12%. Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan pertumbuhan tersebut terus positif sejalan dengan ekspansi bisnis yang dilakukan perseroan.
"Target kami tahun ini masih tumbuh 12%-15%. Termasuk di Semester I 2019," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/4). Adapun, kredit multiguna CIMB Niaga ini menurutnya didominasi oleh kalangan menengah atas yang menjadi nasabah eksisting perseroan.
Dengan rata-rata pinjaman atau ticket size dari segmen menengah atas (primary) sebesar Rp 5 miliar. Bank bersandi bursa BNGA ini memang sengaja menyalurkan kredit ke segmen menengah atas guna menjaga pertumbuhan yang stabil dan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) tetap terjaga rendah.
Selain CIMB Niaga, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dalam dua bulan terakhir (Januari-Februari) tercatat sudah menyalurkan kredit multiguna kepada lebih dari 1.180 debitur dengan total penyaluran kredit mencapai Rp 250 miliar. Direktur Resiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan, nilai rata-rata pinjaman kredit jenis ini mencapai Rp 215 juta per debitur.
Bila dibandingkan dengan periode Januari-Februari 2018 realisasi tersebut tumbuh 20% alias year on year (yoy). Melihat pencapaian yang relatif membaik, bank spesialis kredit perumahan ini menargetkan pada semester I-2019 jumlah kredit multiguna dapat menembus Rp 1 triliun.
"Diprediksi hingga akhir tahun akan terealisasi pada kisaran Rp 2,5 triliun," terangnya. Sementara untuk strategi penyaluran kredit, BTN lebih fokus memberikan pinjaman multiguna kepada nasabah dengan penghasilan tetap (fixed income).
Sementara itu, kredit multiguna di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) tercatat mengalami kenaikan sebesar 4,63% secara yoy di akhir Februari 2019. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menjelaskan di semester I 2019 posisi tersebut diprediksi bakal terkerek dengan pertumbuhan 7% secara yoy.
Di sisi lain, sepanjang tahun 2019 ini kredit multiguna Bank Jatim diramal mampu tumbuh 8,5%. Jenis kredit ini memang menjadi salah satu andalan Bank Jatim guna menggenjot pertumbuhan segmen konsumer.
Beberapa strategi untuk mengejar target tersebut sudah disiapkan. Salah satunya dengan menunjuk beberapa cabang perseroan untuk menjadi pilot project pemberian suku bunga special rate dengan komitmen kenaikan jumlah nasabah (number of account/NOA) dan outstanding kredit. "Diharapkan hasil yang dicapai dapat diterapkan ke semua cabang. Mengingat sudah mendekati bulan puasa dan lebaran," ungkapnya.
Cara lain yang akan dilakukan, yaitu dengan mengeluarkan produk diversifikasi kredit multgiuna. Semisal, fasilitas kredit multiguna pra pensiun alias tabungan hari pensiun (tht). Dengan menyasar nasabah pra pensiunan yang sudah bekerjasama dengan Bank Jatim seperti TNI/Polri, dan lain-lain.
Sekadar informasi, per Februari 2019 lalu Bank Indonesia (BI) melalui analisis uang beredar mencatatkan total kredit multiguna menembus Rp 587,1 triliun atau tumbuh 12,8% secara yoy. Meski begitu, pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sempat naik 13,4% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News