kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Jatim Syariah targetkan aset Rp 3,5 triliun dan laba bersih Rp 20 miliar di 2020


Selasa, 17 September 2019 / 16:12 WIB
Bank Jatim Syariah targetkan aset Rp 3,5 triliun dan laba bersih Rp 20 miliar di 2020
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah Bank jatim


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) batal melakukan spin off unit bisnis syariahnya tahun ini. Pasalnya, perseroan ingin aset unit bisnisnya itu lebih besar dulu sebelum jadi badan usaha yang berdiri sendiri.

Per Agustus, total aset Bank Jatim Syariah mencapai Rp 2,2 triliun dengan perolehan laba bersih Rp 6,4 miliar. Hingga akhir tahun, aset ditargetkan bisa mencapai Rp 2.5 triliun dengan laba bersih Rp 10 miliar. Sedangkan tahun depan, aset dan laba ditargetkan masing-masing Rp 3,5 triliun dan Rp 20 miliar.

Baca Juga: Menyimak kesiapan spin off dari unit usaha syariah perbankan

Semula, Bank Jatim menargetkan unit usaha syariahnya akan jadi badan usaha syariah (BUS) tahun ini dengan target jadi bank BUKU II dengan modal inti di atas Rp 1 triliun.

Untuk mencapai itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai pemilik saham Bank Jatim akan terlebih dulu melakukan injeksi modal sebelumnya.

Sejalan dengan penundaan spin off itu, suntikan modal dari Pemprov tersebut juga batal digelar tahun ini.

"Ditunda dengan harapan aset dan labanya lebih tinggi dulu. Rencana suntikan modal dari Pemerintah Provinsi juga ditunda tahun ini," kata Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha pada Kontan.co.id, Senin (16/9).

Baca Juga: Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) resmi jadi Bank Kustodian

Pada awal 2019 lalu, Bank Jatim telah melakukan injeksi modal terhadap bakal calon anak usahanya itu sebesar Rp 500 miliar. Agar jadi bank BUKU II, Pemprov semula merencanakan akan melakukan penyertaan modal Rp 525 miliar.

Dalam peta biru yang sudah dirancang sebelumnya bersama antara Bank Jatim dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemprov akan menyuntikkan modal sekitar Rp 252 miliar atau Rp 300 miliar pada Juni 2019. Setelah selesai, sisanya akan dibayarkan di bulan Oktober atau paling lambat bulan November tahun ini.

Penundaan spin off tersebut belum diputuskan sampai kapan? Bank Jatim akan kembali melakukan pemaparan terbaru lagi tahun depan pada pemegang saham. "Tiap tahun akan dipresentasikan ke pemprov dulu," ujar Ferdian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×