Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menargetkan laba tahun 2016 sebesar Rp 1,4 Triliun. Hal ini didasarkan pada kondisi ekonomi Indonesia tahun 2016 yang diproyeksikan naik.
"Kita optimis tahun 2016 ekonomi Indonesia akan membaik, sehingga tahun depan bisa sampai Rp 1,4 triliun," ujar Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Bank Jatim, Su'udi di Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Su'ud mengatakan, target laba Bank Jatim ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan laba tahun 2015. Kata dia, kondisi ekonomi yang lesu mengakibatkan pendapatan laba di tahun lalu turun.
Tahun lalu, pendapatan laba sebelum pajak Bank Jatim tercatat sebesar Rp 1,2 trilliun atau turun 8,33 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang berada pada angka 1,37 triliun.
Sedangkan, laba sebelum pajak pada tahun 2015 lalu mengalami penurunan 5,81 persen atau menjadi Rp 884 milliar dari Rp 939,084 miliar di 2014.
Kondisi ekonomi yang lesu pada 2015, ditenggarai Su'ud sebagai penyebab (NPL) yang berada di titik Nadzir atau sebesar 4.2 persen. Padahal kata dia, NPL merupakan dalah datu faktor yang mempengaruhi laba.
Makanya, kata suud, untuk mendongkrak laba di tahun ini, jumlah kredit bermasalah (NPL) harus ditekan. Salah satunya, dengan mencari kredit yang lebih aman. Kata dia, di tahun ini kondisi ekonomi membaik sehingga resiko kredit macet semakin menurun.
"Kondisi ekonomi akan membaik, kita akan melihat mana bisnis aman yang bisa dimasuki. Kita belajar banyak di 2015," ujar dia.
Adapun untuk nasabah yang kreditnya macet, dia berencana untuk melakukan rekonstruksi.
"Bisa dengan rekonstruksi atau resceduling kalau bisnis itu baik," ujar Su'ud.
Dia mengatakan, memperbaiki NPL adalah salah satu cara untuk mendongkrak laba. Pasalnya, jika angka NPL ditekan, pendapatan laba pun akan naik. "Mudah-mudahan ekonomi makro bisa membaik, sehingga bisa sesuai target," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News