Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bank kecil di kelas Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 1 dan BUKU 2 memang tak begitu menggembirakan di paruh pertama 2019. Namun di semester kedua, sejumlah bank kecil masih bersemangat menggenjot penyaluran kredit.
Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam empat bulan awal saja, penyaluran kredit BUKU 1 senilai Rp 44,53 triliun, nilai tersebut susut 1,48% (yoy) dibandingkan posisi April 2018 senilai Rp 45,20 triliun. Di kelas BUKU 2 pun cuma mencatat pertumbuhan kredit 6,17% (yoy) dengan penyaluran April 2019 senilai Rp 533,48 triliun, dan Rp 502,44 triliun pada April 2018.
PT Bank Mayora misalnya, dari laporan bulanan bank di kelas BUKU 2 ini hingga Juni 2019, perseroan baru menyalurkan kredit Rp 3,84 triliun. Nilai tersebut cuma tumbuh 1,89% (yoy) dibandingkan Juni 2018. Padahal, Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeihj menargetkan pertumbuhan kredit hingga 12,05% hingga akhir tahun.
Baca Juga: Sedikit tips sebelum membeli rumah sitaan
“Ke depan kami akan mengintensifikasikan penyelesaian NPL dan AYDA, dan mengoptimalisasikan undisburesed dan unused loan,” katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (11/7).
Dari laporan perseroan kuartal 1/2019, rasio non performing loan (NPL) gross memang masih lumayan besar di kisaran 3,23%. Namun rasio tersebut telah turun dibandingkan kuartal 1/2018 sebesar 3,39%. Sementara segmen kredit komersial disebutkan Irfanto akan jadi penopang pertumbuhan kredit perseroan.
“Namun memang masih ada tantangan ke depan khususnya karena ekonomi global belum sepenuhnya pulih, dan perang dagang,” lanjut Irfanto.