kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Bank kecil belum menyerah untuk menggenjot kredit di semester kedua tahun ini


Sabtu, 13 Juli 2019 / 12:08 WIB
Bank kecil belum menyerah untuk menggenjot kredit di semester kedua tahun ini


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bank kecil di kelas Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 1 dan BUKU 2 memang tak begitu menggembirakan di paruh pertama 2019. Namun di semester kedua, sejumlah bank kecil masih bersemangat menggenjot penyaluran kredit.

Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam empat bulan awal saja, penyaluran kredit BUKU 1 senilai Rp 44,53 triliun, nilai tersebut susut 1,48% (yoy) dibandingkan posisi April 2018 senilai Rp 45,20 triliun. Di kelas BUKU 2 pun cuma mencatat pertumbuhan kredit 6,17% (yoy) dengan penyaluran April 2019 senilai Rp 533,48 triliun, dan Rp 502,44 triliun pada April 2018.

PT Bank Mayora misalnya, dari laporan bulanan bank di kelas BUKU 2 ini hingga Juni 2019, perseroan baru menyalurkan kredit Rp 3,84 triliun. Nilai tersebut cuma tumbuh 1,89% (yoy) dibandingkan Juni 2018. Padahal, Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeihj menargetkan pertumbuhan kredit hingga 12,05% hingga akhir tahun.

Baca Juga: Sedikit tips sebelum membeli rumah sitaan

“Ke depan kami akan mengintensifikasikan penyelesaian NPL dan AYDA, dan mengoptimalisasikan undisburesed dan unused loan,” katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (11/7).

Dari laporan perseroan kuartal 1/2019, rasio non performing loan (NPL) gross memang masih lumayan besar di kisaran 3,23%. Namun rasio tersebut telah turun dibandingkan kuartal 1/2018 sebesar 3,39%. Sementara segmen kredit komersial disebutkan Irfanto akan jadi penopang pertumbuhan kredit perseroan.

“Namun memang masih ada tantangan ke depan khususnya karena ekonomi global belum sepenuhnya pulih, dan perang dagang,” lanjut Irfanto.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×