Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menilai perbankan masih memiliki potensi pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR). Abdul Rachman, Direktur Consumer Banking Mandiri, mengatakan, pihaknya, menyiapkan strategi untuk menyalurkan kredit perumahan guna mendongkrak pertumbuhan KPR yang tengah stagnan.
“Mandiri membidik pertumbuhan KPR sebesar 16% tahun ini,” katanya kepada KONTAN, Senin (9/2). Lanjutnya, Bank Mandiri akan membidik segmen perumahan kelas menengah atas dan bawah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Saat ini, porsi pembiayaan KPR Mandiri mayoritas untuk segmen 70 meter persegi (m2) ke atas.
Untuk menyasar segmen pembiayaan rumah kelas menengah dan atas. Rachman bilang, pihaknya akan membidik karyawan-karyawan dari nasabah korporasi Bank Mandiri. Misalnya perusahaan A memiliki sejumlah karyawan yang belum memiliki rumah, kemudian karyawan ini akan menjadi sasaran Mandiri untuk memberikan KPR.
“Kami juga akan kerja sama dengan agen-agen properti,” tambahnya. Tidak hanya itu, Mandiri akan memperluas pembiayaan KPR tidak hanya di wilayah Jakarta. Seperti mencari pasar pembiayaan KPR pada wilayah Solo, Yogyakarta, Malang, Balikpapan, Palembang, dan Makassar. “Permintaan KPR di Yogyakarta itu besar,” ucap Rachman.
Sedangkan, strategi perusahaan untuk membiayaan rumah FLPP adalah bekerjasama dengan pengembang (developer) yang ahli membangun rumah-rumah murah. Siasatnya adalah Mandiri akan memberikan kredit konstruksi kepada developer yang ingin membangun rumah FLPP.
Ia mengakui, bisnis kredit perumahan sedang mengalami kehampanan pada tahun 2014 lalu, karena perlambatan ekonomi dan aturan loan to value (LTV) untuk rumah pertama dan kedua. Rachman bilang, pertumbuhan KPR Mandiri stagnan, meskipun masih ada nilai kredit baru yang disalurkan, namun jumlahnya tidak besar.
“Baki debet KPR Mandiri sebesar Rp 30 triliun,” tambahnya. Adapun, baki debet ini merupakan saldo pokok dari plafon pinjaman yang telah disepakati dalam perjanjian kredit, dan biasanya akan berkurang jika angsuran rutin dilakukan atau sesuai jadwal pembayaran oleh debitur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News