Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu strategi menghindari efek negatif dari ekonomi global yang masih fluktuatif, perbankan mulai mengerem eksposur kredit dalam mata uang asing alias kredit valas (valuta asing).
Salah satunya yakni PT Bank Mandiri Tbk yang mengungkap porsi penyaluran kredit valas per Oktober 2019 baru mencapai Rp 120,7 triliun. Menurut Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas, realisasi tersebut setara 16,6% dari total penyaluran kredit Bank Mandiri di bulan Oktober 2019.
Baca Juga: Desember tiba! Simak sederet film yang akan tayang akhir tahun ini
Bank bersandi bursa BMRI ini mengamini bahwa penyaluran kredit valas memang mengalami penurunan, setidaknya mencapai dua digit bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Namun, hal tersebut menurut Rohan merupakan hal yang wajar melihat kondisi ekonomi global yang terjadi saat ini.
"Ini sebagai salah satu strategi kami untuk mengantisipasi kondisi ekonomi global yang belum stabil," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/12). Di sisi lain, kualitas kredit atau rasio non performing loan (NPL) kredit valas Bank Mandiri masih terjaga di kisaran 1%.
Baca Juga: Dapat suntikan modal dari BCA, Bank Royal didorong naik ke kelas BUKU II
Adapun, penyaluran kredit valas perseroan didominasi oleh sektor pertambangan bahan logam, pemerintahan dan perdagangan besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News