Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berencana memangkas suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) sekitar 25 sampai 50 basis poin (bps) tahun ini sebagai penyesuaian terhadap kebijakan penurunan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI).
Seperti diketahui, BI telah memangkas bunga acuan sebesar 100 bps tahun 2019. Lalu pada Februari 2020, bunga acuan kembali dipangkas 25 bps menjadi 4,75%.
Baca Juga: Tertinggi cuma 6,3%, bunga deposito Bank Mandiri 6,1%, BCA 4,6%, BRI 5,8%, BNI 5,8%
EVP Consumer Loan Bank Mandiri Ignatius Susatyo mengatakan, penurunan bunga KPR akan dilakukan Mandiri tergantung dengan kondisi likuiditas. "Memang ada wacana (turun). Kalau turun paling 25-50 bps, itu tergantunglah. Walaupun bunga acuan turun, likuiditas belum tentu ada," katanya di Jakarta, Kamis (27/2).
Kemungkinan pemangkasan bunga KPR itu akan dilakukan kuartal II, tergantung dengan perkembangan likuiditas Bank Mandiri. Jika likuiditas bank ketat, susah bagi bank menurunkan bunga karena bunga deposito akan semakin mahal agar mendorong masyarakat menyimpan uang di bank.
Susatyo mengatakan, bunga floating KPR Bank Mandiri saat ini ada di kisaran 11,5%-12,5%. Namun, bank ini juga menawarkan bunga promo 4,59% fixed satu tahun dan 5,99% fixed tiga tahun.
Baca Juga: Ada tren penurunan bunga, perbankan besar yakin biaya dana bakal susut
Di samping itu, ada juga produk KPR yang ditawarkan dengan bunga 9,99% flat selama 10 tahun. Dengan produk ini, cicilan nasabah tidak akan berubah selama 10 tahun. " Produk ini menyasar orang-orang berpendapatan tetap yang tidak mau dua atau tiga tahun berikutnya cicilannya berubah naik karena menyesuaikan bunga," jelas Susatyo.
Selain itu perseroan juga memiliki produk bunga fix 9,99% selama 10 tahun. "Ada nih produk selama 10 tahun cicilannya tetap nggak naik nggak turun," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News