Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat realisasi laba bersih belum diaudit sepanjang 2017 sebesar Rp 20 triliun. Jumlah tersebut naik 53,09% secara tahunan atau year on year (yoy). Pencapaian ini menjadi perbaikan kinerja Bank Mandiri setelah mencetak penurunan laba 32,1% yoy pada 2016 silam.
Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, kenaikan laba ini dikontribusikan dari kenaikan fee based income dan pengendalian biaya operasional. Selama 2017 fee based income Bank Mandiri naik 14,72% yoy menjadi Rp 21 triliun. Sedangkan biaya operasional bisa ditekan hanya naik 7,38% yoy.
Biaya operasional yang bisa ditekan ini karena penurunan pencadangan sebesar 41% yoy menjadi Rp 13,2 triliun.
Kenaikan laba ini disumbang oleh dua segmen. "Yakni segmen korporasi dan ritel," kata Tiko sapaan akrabnya, Rabu (31/1).
Dari sisi fungsi intermediasi, sepanjang 2017 Bank Mandiri telah menyalurkan kredit Rp 644 triliun atau naik 8,7% yoy. Kenaikan kredit Bank Mandiri single digit dan fokus ke segmen ritel yang mempunyai risiko rendah. Itu membuat pendapatan bunga bersih Bank Mandiri turun 1,7% yoy menjadi Rp 44,8 triliun.
Dari sisi kualitas kredit 2017 Bank Mandiri mencatat perbaikan salah satunya ditunjukkan dengan rasio pencadangan turun menjadi 142% dari sebelumnya 143%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News