Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih terus berupaya untuk menjaga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) khususnya untuk segmen kredit konsumer.
Handayani, Direktur Konsumer BRI mengatakan, pihaknya memiliki strategi untuk memitigasi kredit bermasalah. Salah satunya dengan penilaian atau scoring yang baik sehingga lebih berhati-hati dalam pemberian kredit.
“Kami juga mempunyai platform collection yang baik sehingga peranan collection dalam mengingatkan nasabah sangat baik. Sistem collection sudah diperbaharui agar memitigasi risiko kredit bermasalah,” Handayani saat acara peluncuran kartu kredit BRI World Access, Selasa (30/1).
Hanny menjelaskan, NPL kredit konsumer BRI saat ini ada di level 1,05% gross. Menurutnya, NPL paling besar ada pada kartu kredit. Kendati demikian, total penyaluran kartu kredit masih terbilang kecil dibandingkan kredit konsumer lainnya, jadi tidak akan terlalu mempengaruhi NPL kredit konsumer.
“NPL kartu kredit BRI sekitar 2,8% untuk sektor yang lain masih sangat rendah,” jelas Handayani.
Handayani menambahkan, tren NPL kredit konsumer yang menurun dari BRI ini berkat dari perbaikan NPL dari sektro kredit pemilikan rumah (KPR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News