Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah mencetak laba pada Januari 2025 mencapai Rp 4 triliun. Dengan hasil tersebut, beberapa analis melihat kinerja tersebut masih sesuai proyeksi dan merekomendasikan beli saham bank berlogo pita emas tersebut.
Sebagai informasi, BMRI pada perdagangan bursa Kamis (27/2), terkoreksi 5,28% menjadi Rp 4.660 per saham. Adapun, dalam sebulan terakhir, saham BMRI sudah turun sekitar 23,61%.
Adapun, salah satu yang menjadi sorotan adalah pendapatan bunga bersih bank yang tumbuh positif. Pada periode tersebut, pendapatan bunga bersih Bank Mandiri naik 11,22% secara tahunan alias year on year (yoy) menjadi Rp 6,54 triliun.
Baca Juga: Lengkap! Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Di ATM BCA-Mandiri-BNI-BRI-CIMB Niaga-Permata
Research Analyst Verdhana Sekuritas Erwin Wijaya bilang Bank Mandiri memulai awal tahun 2025 dengan hasil yang memuaskan.
Meskipun masih sangat awal, Erwin melihat bank pelat merah ini masih berada di jalur yang tepat untuk melampaui proyeksi laba Bank Mandiri di 2025.
“Kami mengaitkan hasil yang tangguh ini dengan biaya pendanaan yang relatif stabil meskipun likuiditas di industri perbankan yang ketat,” tulis Erwin dalam risetnya dikutip Kamis (27/2).
Erwin juga menyoroti biaya kredit atau cost of credit Bank Mandiri yang turun secara tahunan dari 0,7% menjadi 0,5%. Alhasil, ia bilang hal tersebut bisa menutupi biaya penndanaan atau cost of fund yang stabil di 2,6%.
Di sisi lain, Erwin melihat pertumbuhan kredit Bank Mandiri bakal melambat dari capaian awal tahun 2025 ini yang mencapai 19%. Di mana, ia melihat kredit Bank Mandiri bisa hanya tumbuh sekitar 10% hingga 12% sepanjang berjalannya tahun.
“Kami berpikir sebagian besar pertumbuhan akan berasal dari segmen komersial atau UKM,” tambahnya.
Baca Juga: Masih Perhitungkan Dividen BUMN, Target PNBP Dipatok Hingga 2,99% dari PDB pada 2029
Dengan hasil kinerja tersebut, Erwin menegaskan rekomendasi beli untuk saham BMRI. Ia menargetkan saham BMRI bisa mencapai Rp 7.600 per saham dengan risiko utama pada kinerja bank tersebut adalah memburuknya tren makroekonomi dan perubahan regulasi yang tak menguntungkan.
Sependapat, riset Indo Premier yang ditulis oleh Jovent Muliadi dan Anthony mengungkapkan Bank Mandiri telah mencatatkan pendapatan bunga bersih menjadi kekuatan dalam kinerja Bank Mandiri di Januari 2025. Di tambah, kondisi likuiditas yang membaik dengan rasio LDR per Januari 2025 di 93,6% dari Desember 2024 di level 98,6%.
Mereka juga mengungkapkan bahwa telah berdiskusi dengan manajemen Bank Mandiri dan pertemuan tersebut menekankan bahwa bank tidak akan seagresif seperti tahun 2024. Di mana, mereka melihat agresivitas Bank Mandiri pada tahun lalu menjadi kunci dalam merebut pangsa pasar.
”Panduan pertumbuhan pinjaman pada 2025 sekitar 2% di atas pertumbuhan industri,” tulis mereka.
Analis Indo Premier pun tetap menjadikan Bank Mandiri sebagai pilihan utama dalam sektor perbankan.
Di mana, mereka merekomendasikan beli untuk saham bank berlogo pita emas ini dengan target Rp 7.100 per saham.
Selanjutnya: Catat Syarat Pengajuan KUR Bank BJB Terbaru Tahun 2025
Menarik Dibaca: Finetiks & Bank Victoria Tawarkan Tabungan Digital dengan Imbal Hasil Hingga 6,25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News